Infopenerbangan,- Efek samping dari ketinggian terhadap manusia, apa saja? Apa kah akan membahayakan bagi para penumpang pesawat ataupun bagi para awak kabin? Ketinggian merupakan salah satu keadaan yang akan di alami oleh seseorang yang berada di dalam pesawat. Untuk orang yang sangat takut akan ketinggian disebut dengan Acrophobia.
Keadaan tersebut tanpa disadari akan mempengaruhi fungsi organ yang ada di dalam tubuh manusia tersebut khususnya pada penumpang pesawat. Ketinggian ditentukan berdasarkan skala : Tinggi (2.438-3.685 meter), Sangat Tinggi (3.685-5.487 meter), dan Ekstrim Tinggi (lebih dari 5.500 meter). Dan perlu diketahui, bahwa kadar oksigen pada ketinggian di permukaan laut sebanyak 21 persen dengan rerata tekanan barometrik 760mmHg.
Jika, tubuh tidak dapat melakukan adaptasi dengan baik, maka pembuluh darah akan mengalami kebocoran dan menyebabkan penumpukan cairan pada otak, paru dan jantung.
Berdasarkan pengalaman, persisnya gangguan kesehatan yang sering di alami manusia saat berada di ketinggian, termasuk pada saat di dalam pesawat. Efek samping tersebut, diantaranya adalah (menurut Dr. Wendri Wildiartono) :
Hipoksia
Adalah keadaan dimana jaringan otak kekurangan O2 (Oksigen) sampai mengakibatkan gangguang fungsi. Gejala Hipoksia, tidak dapat dilihat langsung dengan segera.
Gangguan Gastrointestinal (Pencernaan).
Tekanan udara yang berubah dalam penerbangan diikuti perubahan gas-gas tubuh sesuai hukum Boyle volume gas berbanding terbalik dengan tekanan udara menyebabkan gas-gas yang terperangkap dalam lambung dan usus akan terjadi perubahan yang sebanding sehingga akan mengakibatkan pasien menjadi kembung. Hal ini menimbulkan rasa sakit dan gangguan lain.
Gangguan Telinga (Aerotitis).
Gangguan ini diawali dengan gejala gangguan telinga seperti terasa penuh pada telinga, bergemurah dan ada gangguan pendengaran. Masalah akan muncul kalau orang yang mengalami gangguan ini pilek. Pada saat pesawat menurunkan ketinggian, udara akan masuk ke telinga tengah dan ini menimbulkan masalah tersendiri, karena menimbulkan rasa sakit yang amat hebat.
Gangguan Gigi (Aerodontalgia).
Ini akan menimpa penumpang yang giginya di tambal tetapi tidak sempurna. Gas yang berada di ruang gigi yang berlubang mengembang akibat perubahan tekanan udara dan menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Mabuk Udara.
Hal ini terjadi karena adanya gerak tak lazim yang menimbulkan gangguan pada alat keseimbangan dan alat pencermaan.
Berikut tadi adalah efek samping dari ketinggian terhadap manusia. Untuk itu diperlukan prosedur penilaian kondisi klinis pasien yang dilakukan oleh tim evakuasi medis sebelum dinyatakan layak evakuasi medis udara dengan pesawat dan mendapatkan pengawasan yang ketat dari tim evakuasi medis selama proses evakuasi berlangsung.
(*/TZ)