
Infopenerbangan,- Alan Joyce, Bos maskapai penerbangan Qantas Airways dinobatkan sebagai posisi pemuncak CEO dengan gaji tertinggi di Australia, setelah menerima kenaikan gaji hingga hampir dua kali lipat dalam beberapa tahun finansial terakhir, seperti dilansir dari The Guardian (15/9/17).
Adapun pembayaran yang diterimanya sebesar 24,6 juta dollar AU pada tahun 2016-2017, dibandingkan tahun lalu yang hanya menerima sekitar 12,96 juta dollar AU. Menurut laporan keuangan tahunan Qantas yang dirilis akhir pekan lalu, pendapatan Joyce mencapai 13 juta dollar Australia, sementara gaji pokoknya tak berubah, yakni 2,1 juta dollar AU.
Kenaikan gaji ini diperoleh Joyce setelah dirinya berhasil membangkitkan kembali bisnis maskapai tersebut. Di bawah kepemimpinan Joyce, Qantas mencatatkan rekor laba tahunan tertinggi kedua pada Agustus 2017. Qantas juga mengumumkan pembelian kembali saham keempat dalam dua tahun.
Semua keberhasilan yang ditorehkan Joyce menandai keberhasilan program perbaikan bisnis yang dilaksanakannya selama tiga tahun. Beberapa upaya yang dilakukan Joyce antara lain memangkas ribuan posisi pekerjaan, memensiunkan pesawat-pesawat tua dan juga menghentikan rute rute yang tidak menguntungkan.
Joyce menjabat CEO Qantas sejak November 2008 silam. Ia pertama kali mengumumkan rencana perbaikan bisnis Qantas pada Februari 2014, salah satu tujuannya adalah untuk menghemat sebanyak 2 miliar dollar Australia. Sejak saat itu, saham Qantas naik empat kali lipat.
Sepanjang tahun 2017 ini, saham Qantas telah menguat 75 persen. Saham maskapai tersebut mencapai rekor penguatan tertinggi pada 25 Agustus 2017 lalu.