
Info penerbangan – Dunia penerbangan nasional heboh setelah mendapatkan penilaian negatif oleh sebuah situs asing AirlineRatings.com yang merilis “The 10 least safe airlines”, dimana 9 maskapai diantaranya adalah berasal dari Indonesia, sedangkan 1 maskapai dari Suriname.
Lembaga ini merilis hasil riset terbarunya yang menyebutkan telah melakukan penilaian terhadap 407 maskapai. Sekitar 148 di antaranya mendapatkan nilai tertinggi yaitu bintang 7. Ratusan maskapai mendapatkan bintang 4-6 dan puluhan maskapai diberi peringkat bintang 1-3.
(Baca: INACA Pertanyakan Penilaian Survei Asing)
Dikutip dari independent.co.uk, berikut 10 maskapai penerbangan dengan standar keamanan terburuk di dunia, menurut AirlineRatings.com, yaitu:
- Batik Air (Indonesia)
- Bluewing Airlines (Suriname)
- Citilink (Indonesia)
- Kal-Star Aviation (Indonesia)
- Lion Air (Indonesia)
- Sriwijaya Air (Indonesia)
- TransNusa (Indonesia)
- Trigana Air Service (Indonesia)
- Wings Air (Indonesia)
- Xpress Air (Indonesia)
Sepuluh bulan sebelumnya lembaga ini seperti dilansir escapehere.com juga memberikan peringkat “The World’s 13 Most Dangerous Airlines”, dimana 4 maskapai Indonesia termasuk didalamnya, antara lain:
- Kam Air (Afghanistan)
- SCAT Airlines (Kazakhstan)
- Nepal Airlines (Nepal)
- Lion Air (Indonesia)
- Tara Air (Nepal)
- Bluewing Airlines (Suriname)
- Ariana Afghan Airways (Afghanistan)
- Daallo Airlines (Somalia)
- Merpati Airlines (Indonesia)
- Susi Air (Indonesia)
- Air Bagan (Myanmar)
- Sriwijaya Air (Indonesia)
- Yeti Airlines (Nepal)
Pakar penerbangan Arista Atmadjati , seperti dikutip dari radarjogja.co.id menyebutkan bahwa klaim maskapai Indonesia terburuk sedunia itu tidak benar. Sebab kualitas layanan dan safety maskapai Indonesia diatas Myanmar, Laos, Kamboja, Nepal, Tibet, Mongolia, dan Korea Utara.
”Bahkan beberapa negara pecahan Uni Sovyet dan semua negara Afrika lebih parah jika dibandingkan maskapai Indonesia,” katanya.
Menurut Arista, maskapai negara-negara ini banyak yang memakai pesawat lama era tahun 1980an. Sedangkan beberapa maskapai Indonesia telah meremajakan pesawatnya. Seperti penggunaan Boeing seri 737 800 Next Generation hingga Airbus a330 series 200. (Glh)