DomestikHighlightHot NewsNews

Ini penjelasan Garuda soal Keluhan Menteri Marwan

Info penerbangan – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengeluh terkait layanan penerbangan Garuda yang ditumpanginya saat akan menghadiri seminar nasional “Peta Desa untuk Percepatan Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan” di University Club UGM, Yogyakarta.

Menteri Marwan semestinya bisa datang tepat waktu ke acara seminar kalau tidak ketinggalan pesawat dan terjebak delay. Marwan dijadwalkan hadir di acara seminar pada pukul 09.00, tapi baru datang pukul 13.15.

Dikutip dari tempo.co, Menteri Marwan dalam seminar tersebut menyatakan bahwa, ketika Presiden meminta ada percepatan dan akselerasi, Direksi Garuda lemot. Selama ini juga rugi terus,

Saat dikonfirmasi oleh Info penerbangan terkait hal ini, VP Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S. Butarbutar memberikan kronologis terkait keluhan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar terhadap layanan penerbangan Garuda, sebagai berikut:

  • Sesuai dengan data pembukuan dan informasi penumpang VIP, terdaftar pada GA204 CGK-JOG pkl 08.05 WIB. Sampai  panggilan terakhir terhadap penumpang Pkl 08.00 penumpang VIP tersebut belum diketahui posisinya.
  • Pada Pukul 08.00 WIB, Petugas harus melakukan “boarding gate” dan pengecekan kembali terhadap Check in Counter Premium maupun area check in di Terminal 2F dan masih belum ada berita keberadaan penumpang VIP tersebut. Sementara penumpang yang lain sudah berada di dalam pesawat sehingga harua sdh berangkat terbang.
  • Penerbangan GA204 CGK-JOG diberangkatkan sesuai jadwal keberangkatan pukul 08.05 WIB. Saat itu baru diketahui penumpang VIP tersebut baru tiba di Terminal VIP Room Terminal 1.
  • Untuk mengakomodir penumpang VIP tersebut kami membantu  melakukan penngalihan pada penerbangan selanjutnya yakni GA206 pkl 10.05 WIB dengan menggunakan pesawat pengganti
  • Pada saat persiapan pesawat GA206 dengan registrasi PKGEH ditemukan gangguan teknis di bagian pintu depan dan  memerlukan waktu perbaikan yang cukup lama sehingga diputuskan  meilakukan pergantian pesawat dgn menggunakan regristrasi PKGFO.
  • Proses pergantian pesawat memerlukan waktu untuk  memindahkan penumpang, bagasi, kargo, catering serta kebutuhan lainnya dari pesawat PKGEH ke sehingga pesawat mengalami delay sekitar 1 jam dan pesawat akhirnya baru dapat berangkat  pkl. 11.05 WIB.

Sehubungan dengan keterlambatan GA206 selama satu jam;

  1. Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya dimana keterlambatan tersebut disebabkan gangguan teknis yang baru diketahui menjelang keberangkatan.
  1. Disampaikan juga bahwa Garuda Indonesia senantiasa menjalankan “delay management” sebagaimana diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan.
  2. Mengenai kerugian, Garuda Indonesia memang pernah merugi secara finansial tahun 2014. dqn pada tahun 2015 berhasil “rebound” dengan meraih laba nersih 77,9 juta dolar AS atau Rp1 triliun lebih. Bahkan sejak thn 2007 hingga 2013 mengalami keuntungan signifikan sebagaimana dilaporkan oleh KAP dan disampaikan ke khalayak umum

Baca: 2015 Garuda Untung Bersih Rp 1,03 Triliun

  1. Sejak deregulasi penerbangan sipil komersial di Indonesia, tidak ada proteksi apapun yang diberikan ke maskapai tertentu apalagi Garuda Indonesia adalah perusahaan BUMN Persero Tbk.

Satu hal lagi, Garuda Indonesia adalah satu-satunya maskapai di Indonesia yang terdaftar sebagai operator IOSA (IATA Operasional Safety Audit) yang terbukti memenuhi semua persyaratan industri penerbangan sipil global dengan dilakukannya audit badan independen secara berkala. Garuda Indonesia juga telah menerima berbagai penghargaan termasuk Skytrax 5 Stars.

Baca: Garuda Indonesia Kembali Raih 5 Star Airline

Garuda Indonesia juga menerima penghargaan World Best Cabin Crew dan Skytrax ranking 8 dari World Best Airlines yang menandakan bahwa kinerja operasional dan standar mutu layanan sangat baik pada persaingan global. (Glh)

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close