
Infopenerbangan.com – Padatnya lalulintas penerbangan di Indonesia sering memaksa pilot mengambil risiko yang tak perlu.
Pengawas penerbangan Indonesia kewalahan menanggulangi lalu lintas penerbangan di langit Asia Tenggara yang padat.
Kondisi itu memaksa pilot mengambil risiko tak perlu untuk menepati jadwal perjalanan.
Pilot yang berpengalaman menjelajah rute penerbangan antara Indonesia dan Singapura mengklaim, sudah menjadi hal lumrah bahwa permintaan penangguhan lepas landas oleh pilot lantaran kondisi cuaca yang memburuk ditolak.
Penolakan biasanya disebabkan oleh lalu lintas udara yang padat dan sebab itu menyisakan jendela waktu yang sempit buat sebuah pesawat yang akan lepas landas. Namun akibatnya pilot terpaksa berhadapan dengan risiko terbang di kondisi cuaca yang buruk.
“Sebagai pilot profesional anda harus berpikir cepat. salah satu bagian dari pekerjaan ini adalah menyeimbangkan risiko dan mengambil keputusan cepat.” ujar mantan pilot Singapore Airlines.
Mengambil risiko menjadi hal yang lazim buat pilot menyusul padatnya jadwal penerbangan.
“Ada beberapa koridor udara yang terlalu padat karena lalu lintas penerbangan, salah satunya adalah rute Singapura-Indonesia yang dilayani oleh berbagai macam maskapai dengan tipe pesawat berbeda-beda yang terbang di berbagai ketinggian dan kecepatan,” ujarnya.
Pilot-pilot maskapai
kelas atas itu juga sering mengeluhkan teknologi pengawasan lalulintas udara di
Indonesia yang tergolong usang jika dibandingkan Singapura.
“Karena rutenya semakin
penuh, pengawas membutuhkan waktu lebih lama buat koordinasi dan memberi izin
dalam kasus perubahan ketinggian dan kondisi cuaca,” ujarnya.