
Infopenerbangan.com – Saat musim hujan, para awak pesawat, terutama pilot dan petugas bandar udara harus ekstra hati-hati. Pasalnya, banyak kasus pesawat mengalami insiden saat hujan. Dimulai karena landasan basah hingga terpaan angin. Kualitas infrastruktur terutama pada landasan pacu pada musim hujan memiliki kaitan penting dengan keselamatan penerbangan.
Sudah menjadi kewajiban bagi operator bandara untuk mematuhi standar dan prosedur yang ditetapkan dan mengambil pendekatan manajemen keamanan yang proaktif dalam pengoperasian bandara, termasuk di musim hujan kepada klien mereka, baik maskapai maupun publik yang melakukan perjalanan.
Salah satu standar dan prosedur disini adalah kemampuan landasan untuk mengalirkan penumpukan air selama curah hujan tinggi. Hal ini penting guna meminimalisasi potensi hydroplaning (keadaan di mana air yang tergenang tidak bisa dialirkan keluar melalui permukaan ban, sehingga ban pesawat tidak mencekram landasan, tetapi mengambang di atas air).
Pesawat dengan kecepatan tertentu (110 – 140 mil/jam) di atas permukaan landasan yang tergenang air setinggi 12 milimeter bisa kehilangan kemudi akibat koefisien gesek yang sangat rendah, yang disebabkan oleh selaput tipis air yang membatasi antara permukaan landasan dan permukaan roda pesawat, sehingga pesawat bisa tergelincir dan keluar dari landas pacu.
Menurut Annex 6 (ICAO State Letter 07/47), dry runway (landasan kering) merupakan sebuah landasan pacu kering bebas dari kontaminasi dan kelembaban diseluruh panjang dan lebar landasan yang digunakan. Sedangkan wet runway (landasan basah) merupakan landasan pacu yang tidak kering atau terkontaminasi, yaitu lebih 25% dari luas permukaan landasan pacu dalam panjang dan lebar yang dibutuhkan dan ditutupi oleh air atau lumpur lebih dari 3 mm atau salju lebih dari 20 mm.
Tingkat kekasaran permukaan landasan (runway surface friction) harus dipelihara secara intensif, baik pada permukaan sealed, aspal atau beton menurut standar tekstur permukaan yang yang telah ditetapkan. Inspeksi Teknis Aerodrome (Aerodrome Technical Inspection) terhadap permukaan runway harus betul-betul memastikan bahwa standar tekstur telah dipenuhi. Jika tingkat kekasaran yang diukur berada di bawah nilai minimum friction level yang relevan, operator bandara harus mengumumkan secara resmi melalui NOTAM, bahwa kekerasan runway berada di bawah tingkat kekasaran minimum dalam kondisi basah. Selanjutnya, segera dilakukan tindakan korektif pemeliharaan untuk meningkatkan level keselamatan saat mendarat.