Infopenerbangan.com – PT Garuda Indonesia (persero) Tbk (GIAA) tahun depan mengincar laba bersih sebesar Rp1 triliun melalui sejumlah strategi yang dipersiapkan perseroan pada 2019 mendatang.

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan perseroan berharap dapat mencapai profit perseroan (di luar pajak) sebesar Rp1 triliun.

Hal itu sejalan dengan komitmen strategi bisnis berkelanjutan perseroan bertajuk Quick Wins Priorities yang memfokuskan pengembangan lini bisnis pada tiga hal, yaitu corporate culture transformation, enhancement revenue, serta redefine cost structure based on shared service organization.

“Target capaian profit perseroan tersebut akan kami akselerasikan melalui sejumlah langkah aksi perseroan dalam mengembangkan segmen bisnis pendukung bersama mitra kerja sama strategis dalam pengembangan sektor industri manufaktur, seperti ban vulkanisir pesawat pertama di Indonesia yang nanti akan dijajaki bersama anak usaha GMF Aero Asia,” ujar Ari di Jakarta.

Dia menjelaskan, perseroan juga mengimplementasikan strategi integrated procurement pada tata kelola procurement Grup Garuda Indonesia yang diharapkan bisa semakin meningkatkan efisiensi dan memperkuat aspek tata kelola berorientasi good corporate government (GCG) perseroan taat regulasi.

Ari juga menyatakan, perseroan secara berkelanjutan juga terus mentransformasikan human capital dari sisi sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.

“Fokus kami melalui trans formasi human capital, bagaimana membuat para pegawai happy sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada customer. Kami percaya pegawai yang happy dapat menunjang kualitas produktivitas perseroan,” ujarnya.

Dengan komitmen service excellence yang dihadirkan melalui strategi peningkatan layanan new flight experience, Garuda Indonesia melakukan sejumlah terobosan inovasi terbaru pada sejumlah lini layanan, seperti menghadirkan varian brand makanan populer di menu pesawat yang salah satunya bekerja sama dengan produk makanan Hokben.