Internasional

KRISIS STAF AKIBAT PEMERINTAH AS SHUTDOWN, RIBUAN PENERBANGAN TERTUNDA

InfoPenerbangan,- Penutupan sebagian aktivitas pemerintahan Amerika Serikat (AS) mulai berdampak serius terhadap sektor penerbangan. Kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara (air traffic controller) membuat ribuan penerbangan di berbagai bandara mengalami penundaan dalam beberapa hari terakhir.

Menurut data dari Federal Aviation Administration (FAA), lebih dari 10.000 penerbangan tercatat tertunda pada Senin dan Selasa.

Meski jumlahnya menurun pada Rabu menjadi sekitar 3.200 penerbangan, gangguan tersebut tetap menimbulkan kekacauan di sejumlah bandara utama, termasuk Bandara Ronald Reagan Washington yang mengalami keterlambatan hingga 30 menit akibat minimnya staf.

FAA menjelaskan bahwa faktor cuaca memang dapat menyebabkan penundaan, namun kekurangan tenaga pengatur lalu lintas udara menjadi penyebab utama pekan ini.

Beberapa bandara seperti Burbank (California) dan Nashville (Tennessee) bahkan harus membatasi atau menghentikan sementara kedatangan pesawat untuk menjaga keselamatan penerbangan.

Menteri Perhubungan Sean Duffy menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Ia mengungkapkan bahwa banyak petugas mengalami kelelahan dan peningkatan laporan sakit karena beban kerja yang meningkat selama masa penutupan.

“Hampir 11.000 petugas pengendali lalu lintas udara bersertifikat penuh tetap bekerja keras, bahkan menjalani shift hingga 10 jam selama enam hari seminggu. Mereka tetap memandu jutaan penumpang dengan aman, meski tidak menerima bayaran selama penutupan ini,” ungkap Asosiasi Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional (NATCA) dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Kamis (9/10/2025).

Penutupan pemerintahan ini telah memasuki hari kedelapan setelah Senat AS kembali gagal menyetujui proposal pendanaan. Duffy menegaskan bahwa kebuntuan politik ini tidak seharusnya mengorbankan keselamatan publik.

“Perbedaan pendapat politik memang hal yang wajar, tetapi jangan jadikan penutupan pemerintahan sebagai alat tawar-menawar yang mengorbankan pekerja dan keamanan udara bangsa ini,” tegas Duffy, dikutip dari CNBC.

Selama shutdown berlangsung, sejumlah pekerja esensial seperti petugas pengatur lalu lintas udara dan agen keamanan bandara TSA tetap bertugas tanpa gaji, sementara sebagian besar pegawai federal lainnya terpaksa dirumahkan.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close
gudanggacor
https://bridgejunks.com/ https://crownmakesense.com/ https://brithaniabookjudges.com/ https://hughesroyality.com/ https://rhythmholic.com/ http://konfidence.cz/ https://nfxdigital.com/ https://muscadinepdx.com/ https://oncoswisscenter.com/ https://www.turunclifehotel.com/bandar89/ bandar89 https://www.medboxrx.com/ https://www.kupujmo-lokalno.hr/ https://www.english-chesterfields.co.uk/wp-includes/images/