Infopenerbangan,- Corporate Commucation Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan ancaman bom pada Pesawat Lion Air JT 120 rute Cengkareng-Tanjung Pandan berakibat penerbangan tersebut mengalami keterlambatan penerbangan delay selama 120 menit.
FW, kata Danang, memberitahu ke salah satu awak kabin (flight attendant jika adanya bom di pesawat ketika seluruh penumpang dan barang sudah dalam pesawat dan pesawat bersiap lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
Mendengar laporan itu, pimpinan awak kabin (FA1) berkoordinasi dengan seluruh kru yang bertugas guna menjalankan tindakan sesuai prosedur standar operasional (standard operation procedure).
”Pilot sebagai PIC memutuskan untuk menurunkan kembali dan dilakukan pengecekan ulang (screening) pada pesawat,” katanya.
Pilot yang menerbangkan pesawat boeing 737-800NG beregistrasi PK-LJY yang melayani Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang (CGK) ke Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung (TJQ) itu menurunkan seluruh penumpang dan barang untuk dilakukan pemeriksaan ulang.
Sebanyak 166 penumpang dewasa, enam anak-anak dan dua bayi dan seluruh barang bawaan serta kargo diturunkan dan dilakukan screening ulang.
“Dengan kerjasama yang baik antara kru pesawat, petugas layanan di darat (ground handling) dan petugas keamanan bandar udara (aviation security/ avsec) proses pemeriksaan diselesaikan secara tepat dan benar,” kata Danang.
Sementara, FW hingga saat ini masih dalam penyelidikan dan Lion Air telah menyerahkan ke avsec bandar udara beserta pihak berwenang guna menjalani proses lebih lanjut.
Masalah ancaman bom ini, menurut Danang, berpotensi menyebabkan delay pada rute Tanjung Pandan ke Cengkareng dan Cengkareng menuju Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kep. Riau (BTH) pergi pulang (PP).