Infopenerbangan,- Terkait dengan aksi mogok yang direncanakan dimulai akhir pekan mendatang oleh sejumlah kru kabin British Airways, Maskapai tersebut berencana akan menggunakan pesawat serta kru Qatar Airways untuk menerbangkan seluruh penumpangnya ke berbagai tujuan selama dua minggu.
Aksi mogok yang dilakukan oleh kru kabin British Airways pada penerbangan campuran, baik jauh maupun dekat, diperkirakan akan mulai berlangsung pada Sabtu. Kru kabin penerbangan berbagai jarak telah lama terlibat sengketa dengan manajemen BA terkait gaji.
Willie Walsh, pemimpin perusahaan induk British Airways (BA) pada Kamis (29/6) mengatakan, Pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Badan Penerbangan Sipil Inggris (CAA) untuk menggunakan sembilan pesawat Airbus A320 dan A321 milik Qatar Airways antara 1 hingga 16 Juli.
“Dengan ini saya sampaikan bahwa pesawat-pesawat itu akan terbang dan semua penumpang British Airways yang telah memesan tempat untuk terbang bersama kami dalam dua pekan mendatang akan diterbangkan (oleh Qatar Airways, red),” kata Walsh kepada para wartawan di Brussel, Kamis.
CAA belum bisa memastikan apakah permohonan British Airways telah disetujui, sebab pihaknya masih memproses permohonan tersebut. “Berdasarkan peraturan Eropa, suatu maskapai penerbangan Uni Eropa, seperti British Airways, harus mendapatkan izin khusus jika ingin menyewa pesawat dari perusahaan penerbangan yang berpusat di luar Eropa,” kata juru bicara CAA dalam pernyataan.
Dalam rencananya, British Airways akan membayar Qatar Airways atas penggunaan pesawat dan kru kabin maskapai itu selama dua pekan. Kesepakatan tersebut akan membantu Qatar memanfaatkan armada pesawat setelah operasi maskapai penerbangannya terganggu akibat blokade yang dilakukan oleh empat negara Arab sehingga Qatar terpaksa harus mencari tujuan-tujuan penerbangan lainnya agar pesawatnya bisa beroperasi.
BA dan Qatar Airways merupakan mitra yang tergabung dalam jaringan OneWorld dan berbagi kode sama pada penerbangan-penerbangan tertentu. Qatar Airways juga memiliki 20 persen saham pada perusahaan induk BA, International Airlines Group. (*/NP)
