Infopenerbangan.com, – Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat berencana akan memanggil direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk mendapatkan penjelasan dugaaan korupsi pengadaan mesin pesawat Rolls Royce di era kepemimpinan Emirsyah Satar.

Wakil Ketua Komisi BUMN DPR, Inas Nasrullah Zubir, seperti di wartakan koran tempo mengatakan pemanggilan itu sebagai bentuk pengawasan dan evaluasi dewan terhadap kinerja BUMN. “Diawasi saja terjadi begini, apalagi tidak. Pasti kami panggil,” jelasnya, kemarin.

Namun untuk persis waktu pemanggilan ia mengaku masih terlebih dahulu diatur setelah pihaknya  bertemu dengan Kementerian BUMN.

Ins meminta pemerintah menjelaskan hasil evaluasi kinerja Emirsyah Satar selama sepuluh tahun menjabat. Sejak kasus ini terungkap, dirinya yakin Emirsyah tak bekerja sendirian. “KP harus kejar ini sampai ke atas. Kalau ada keterlibatan pemerintah periode lalu, harus diusut,” tegasnya.

DPR pun mendesak manajemen berinisiatif membuka seluruh dokumen lelang, laporan keuangan, dan kompilasi aduan serikat pekerja kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Dengan begitu, jelas Inas, citra perusahaan akan kembali positif.

Menanggapi hal itu, Vice President Coorporate Communication Garuda Indonesia, Beny Butarbutar berjanji membantu KPK menuntaskan kasus duhaan suap terhadap Emirsyah.

“Sebagai perusahaan publik, Garuda Indonesia sudah memiliki mekanisme dalam seluruh aktivitas bisnisnya. Mulai dari penerapan sistem GCG (good corporate governance) yang diterapkan secara ketat, hingga transparansi dalam informasinya,” kata Benny melalui keterangan tertulis. (*/Rf)