Rupiah yang melemah terhadap dolar dan standar keamanan penerbangan yang masih diawah standar internasional saat ini menjadi salah satu faktor beban bagi dunia penerbangan di tanah air.
Kementerian Perhubungan menyadari bahwa saat ini dunia penerbangan di Indonesia tengah “babak belur”, memang kenyataannya, Kemenhub tidak bagus mengantisipasi pertumbuhan infrastruktur aviasi. saat ini kita hanya bisa menangkis alias bertahan” papar Kus Handono Kasubdir Perawatan Pesawat Udara Kemenhub dalam diskusi mengenai industri penerbangan di Jakarta, Selasa (24/3).
Ia menambahkan, berdasarkan data audir yang dikeluarkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil PBB (ICAO), Indonesia saat ini skor keselamatan penerbangan mendapat nilai hanya 45, jauh tertinggal dibandingkan negara Asia Pasifik lainnya yang rata-rata mencapai angka 60. Bahkan di beberapa negara maju, skor angkanya mencapai 90-95, seperti di Kanada dan Korea.
Pengamat dunia penerbangan Chappy Hakim memberikan pendapat, bahwa sejak tahun 2000 lalu dunia penerbangan Indonesia terus melaju tumbuh pesat, namun sayangnya memang tidak diiringi dengan kesiapan yang memadai, terutama kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM). ” Disitulah mestinya peran otoritas agar bisnis Aviasi ini tumbuh dengan baik”, katanya.
(Penulis : Eky / Foto : IP)
