InfoPenerbangan,- Direktorat Jenderal Perhubungan udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan helikopter wisata yang terjatuh di Pantau Suluban, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (17/7) sore disebabkan karena terlilit benang layangan.
Berdasarkan informasi dari Basarnas Bali, helikopter tipe Bell 505 dengan nomor registrasi PK-WSP ini awalnya berangkat dari landasan di kawasan Garuda Wisnu Kencana pada pukul 14.33 Wita untuk melakukan tur wisata. Helikopter sempat mengudara, tetapi pada pukul 14.37 Wita terjatuh di kawasan Suluban, Kecamatan Kuta.
Dalam insiden itu menyebabkan lima orang korban yang terdiri dari pilot dan satu orang kru bersama tiga orang wisatawan mengalami trauma. Selain itu, dua orang di antaranya mengalami patah tulang pada bagian tubuhnya.
Dari pantauan di lapangan, lokasi helikopter itu jatuh di antara tebing yang merupakan jalan setapak yang bisa diakses dengan sepeda motor.
Basarnas menyampaikan lima orang dalam helikopter tersebut selamat. Kelimanya dilarikan ke rumah sakit.
“Seluruh korban bisa terevakuasi dalam kondisi selamat. Tiga penumpang dibawa ke RS Siloam dengan menggunakan ambulans,” katanya.
- Dedi Kurnia (L/Indonesia/pilot)
- Russel James Harris (L/Australia/penumpang)
- Eloira Decti Paskilah (P/Indonesia/penumpang)
- Chriestope Pierre Marrot Castellat (L/Australia/penumpang)
- Oki (L/Indonesia/kru).
Belum diketahui pasti penyebab jatuhnya heli di kawasan pantai Pecatu itu, tetapi berdasarkan video amatir dan foto yang beredar terlihat ada lilitan tali layang-layang berwarna putih di baling-baling helikopter. Tali itu bukan berbentuk senar tipis, melainkan berukuran cukup besar hingga membentuk satu gulung.
Kondisi helikopter juga tak lagi utuh. Saat ditemukan, posisinya terbalik dengan beberapa bagian patah dan hancur.(*)