Infopenerbangan,- Belum lama kasus United Airlines yang memaksa turun penumpang dengan menggunakan kekerasan sehingga menjadi perhatian seluruh dunia. Kasus pelarangan penumpang ikut dalam penerbangan juga tidak terhenti sampai disitu saja. Kali ini, maskapai penerbangan asal Rusia, Pobeda Airlines menuai kecaman dari warga Russia.

Pasalnya, Pobeda Airlines tidak mengizinkan ibu dan anaknya yang merupakan penyandang disabilitas untuk naik ke pesawat, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (19/4/2017).

Insiden ini bermula ketika ibu dan anaknya yang menyandang serebral palsy hendak menuju Kota Yekaterinburg dari Moskow pada 14 April 2017. Sebelumnya  Maskapai Pobeda sudah mendapatkan informasi bahwa sang ibu akan membawa anaknya yang berkebutuhan khusus namun mereka tetap ditolak naik pesawat.

Ketika berada di bandara, staf Maskapai Pobeda menyatakan kepada ibu tersebut bahwa ia tidak bisa check-in keduanya ke pesawat karena masalah teknis terkait daftar penumpang.

Pihak Maskapai Pobeda mengklaim, ibu dan anak tersebut datang ke meja mereka dua menit sebelum batas check-in. “(Kami) tidak memiliki kesempatan untuk mengatur naiknya penumpang dengan pergerakan yang terbatas agar penerbangan tidak terlambat,” tulis Maskapai Pobeda melalui pernyataan persnya.

Akibat insiden tersebut, maskapai tersebut memecat kepala ground service karena dianggap tidak mampu dalam mengatur proses kerja di Bandara Vnukovo. Maskapai Pobeda juga mengatakan mereka mengadakan penyelidikannya terhadap situasi tersebut.

Bnayak warga Russia yang bereaksi terhadap kejadian ini, mereka mengecam tindakan yang dilakukan Pobeda terhadap anak yang berkebutuhan khusus sebagai tindakan yang tidak manusiawi.(*/NP)