Pembangunan purwarupa Pesawat N219 oleh LAPAN dan PTDI sebagai sarana untuk membangun konektifitas antar pulau terluar NKRI mendekati fase roll-out. Setelah roll-out, pesawat N219 akan memasuki test uji terbang. Uji terbang diperlukan untuk membuktikan bahwa kombinasi manusia/mesin dapat mencapai performa yang diinginkan.

Kegiatan uji terbang memiliki beberapa tahapan dimulai dari fase persiapan, operasi penerbangan serta berakhir pada analisa dan pembuatan laporan uji terbang. Test Pilot dituntut untuk cakap dalam melakukan keahlian terbang yang diperlukan untuk memperoleh data akurat, mempunyai kemampuan pengamatan dan persepsi mendalam untuk mengenali masalah dan karakteristik buruk pesawat, dan mampunyai kemampuan menganalisa hasil uji, memahami dan menjabarkan pentingnya temuan-temuan pengujian.

Pengembangan pesawat N219 telah dilaksanakan sejak Maret 2007 silam. Direksi PTDI membentuk program riset dan pengembangan pesawat komuter CASR 23. Hal tersebut dirancang sepenuhnya oleh putra dan putri Indonesia yang kemudian diberi nama N219 dengan kapasitas 19 penumpang terdiri dari dua mesin turboprop.