Infopenerbangan,- Antonov An-225 merupakan pesawat terbesar dunia. Ada satu lagi kembarannya yang belum selesai dibangun teronggok di sebuah hanggar.
Lokasi pesawat Antonov An-225 ada di pinggiran Kiev, Ukraina. Lokasi tepatnya ada di antara Stasiun Metro Kota Nyvky dan Sviatoshyn.” CNN Travel Rabu (5/9/2018)
Di dalam hanggar itu ada pesawat yang belum selesai dibangun yang menjadi salah satu prestasi terbesar dalam dunia penerbangan Uni Soviet. Hanggar itu tentu saja terlihat berukuran raksasa. Pesawat Antonov An-225 dirancang oleh para insinyur Uni Soviet pada masa-masa akhir Perang Dingin untuk proyek luar angkasa mereka.
Konstruksi dimulai pada pesawat kedua, saudara perempuan pesawat Antonov An-225. Mriya yang telah memecahkan rekor dunia di langit, kembarannya masih terbengkalai, hanya bisa bermimpi kapan bisa terbang.
Nasib saudara Mriya adalah kisah yang menarik, tentang ambisi besar hingga rasa frustrasi. Hal itu dikarenakan terperangkap dalam sejarah karena Ukraina di zaman modern mulai bergejolak setelah runtuhnya Uni Soviet.
Cerita ini belum berakhir, Antonov tetap optimis akan menerbangkan An-225 kedua. Baru-baru ini CNN Travel melakukan tur eksklusif melihat pesawat setengah jadi itu.
Hanggar An-225 yang belum selesai adalah kawasan industri yang sangat luas di sebelah barat Kiev. Suasananya pun sangat tenang.
Ruang hanggar yang sangat luas seperti tak ada habisnya sebagai tempat mesin-mesin pesawat di dalamnya. Terlihat menjulang tinggi dan paling menonjol adalah pesawat berbadan sangat besar An-225.
Jika selesai, pesawat Antonov An-225 akan memiliki panjang 84 meter atau 9 meter lebih panjang dari pesawat penumpang terbesar di dunia, Airbus A380 super jumbo. Sayap-sayapnya memiliki rentang panjang 88,4 meter.
Bagaimana ceritanya pesawat Antonov An-225 bisa sampai di tempat itu?
Kisah An-225 dimulai kembali pada tahun 1960 dan 70-an ketika Uni Soviet berlomba-lomba ke ruang angkasa dengan Amerika Serikat. Pada akhir tahun 1970-an, muncul kebutuhan untuk mengangkut muatan besar dan berat dari tempat perakitan ke Baikonur Cosmodrome, bandara antariksa di padang pasir Kazakhstan, tempat peluncuran pesawat luar angkasa perintis Yuri Gagarin tahun 1961.
Kargo yang dimaksud adalah pesawat ruang angkasa Buran, jawaban Uni Soviet untuk menyaingi Space Shuttle NASA. Karena pada saat itu tidak ada pesawat yang mampu membawanya, perusahaan Antonov diperintahkan untuk mengembangkannya.
Yang muncul adalah An-225 megaplane, pesawat terbesar dan terkuat yang pernah diciptakan. Pada 21 Desember 1988, tiga tahun dibangun, Mriya bisa memindahkan pesawat ruang angkasa Buran ke Baikonur.
Sampai hari ini, Mriya tetap menjadi pesawat terberat yang pernah dibuat. Menggendong enam mesin turbo, Mriya memiliki berat muatan maksimum 250 ton.
Karena ukurannya, pilot perlu pelatihan khusus untuk mengatasi tantangan manuver An-225. Setelah Mriya dinyatakan sukses, Uni Soviet berencana untuk membangun tiga lagi. Konstruksi yang kedua dimulai pada tahun 1989.
Pada tahun 1991 Uni Soviet runtuh. Dalam kekacauan inilah produksi pesawat kedua akhirnya dihentikan pada tahun 1994. Sementara pabrikannya, Antonov berpindah dari komunisme ke kapitalisme dan Mriya tidak lagi relevan.
Saat ini, pembangunan pesawat Antonov An-225 yang kedua sudah sekitar 70%. Semua komponen penting telah diproduksi, termasuk badan pesawat, sayap, hidung dan ekornya.Pihak Antonov juga menegaskan bahwa perakitan akan berlangsung cepat jika pendanaannya mencukupi. Sedang dana yang dibutuhkan yakni antara USD 250 juta hingga USD 350 juta agar pesawat super besar itu bisa terbang.Perakitan hampir terjadi pada tahun 2016, ketika China menyatakan tertarik untuk menyelesaikan konstruksinya. Tetapi karena kesulitan mengangkut bagian pesawat ke China hal itu tidak pernah terjadi.Karena desain dan ukurannya, Mriya memiliki magnet kuat di kalangan pecinta pesawat. Mereka sering berkumpul hanya untuk melihatnya mendarat dan lepas landas selama penerbangan komersial.
Lebih dari 15.000 wisatawan datang ke Bandara Perth, Australia barat hanya untuk menyaksikan pesawat itu tiba. Hal ini terjadi pada Mei 2016.
Sumber CNN Travel