Infopenerbangan –  Belum lama ini kontroversi terkait pembangunan terjadi antara pihak swasta dan pemerintah, seiring hal itu Kementerian Perhubungan menyatakan akan tetap mempertahankan keberadaan STPI Curug, Kabupaten Tangerang meski ada rencana pembangunan Bandara di Lebak, Banten.

Baca : (Alumni STPI menolak Penutupan Bandar Udara Budiarto)

STPI Curug yang didirikan sejak tahun 1952, telah banyak mencetak putra-putri bangsa di dunia penerbangan dan menjadi tumpuan Indonesia. Bahkan, pernah juga ada peserta didik dari luar negeri.

Direktur Keamanan Penerbangan Dirjen Penerbangan Udara, Nasir Usman di Tangerang, Selasa, mengatakan, pembangunan bandar udara Lebak, perlu kajian yang mendalam dan tak mudah untuk direalisasikan.
Ditambah dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang menolak usulan pembangunan tersebut karena tidak memenuhi persyaratan, yakni kelaikan lokasi bandar udara.
“Tidak mudah dan gampang membangun bandar udara di suatu tempat. Perlu kajian yang mendalam meski ada keinginan dari berbagai pihak,” katanya.

Nasir menjelaskan, di STPI Curug ada 5 area latihan yang kondisinya harus steril dan tidak boleh terganggu adanya penerbangan. Jika Bandara Lebak itu terealisasi, maka akan menganggu.
Standarisasi pendidikan yang sudah sama dengan negara lain, menjadikan STPI Curug mampu bersaing dengan hasil didikan di negara ASEAN lainnya.

“STPI Curug merupakan yang tertua di Asia Tenggara. maka perlu dipertahankan keberadaannya,” tegasnya.

Kepala Sekolah STPI Curug, Yudhi Sari menambahkan, kedepannya STPI Curug akan terus dikembangkan dan menambah area pelatihan. Dari yang saat ini hanya 120 lulusan, maka akan bertambah jadi 200 lulusan setiap tahun.

Terkait rencana pembangunan bandar udara Lebak, Yudhi Sari mengatakan bila dirinya yakin STPI Curug tak akan terkena dampak, sebab membangun sebuah bandar udara membutuhkan kajian.

“Ini adalah aset bangsa yang perlu dipertahankan dan tak mungkin terkena dampaknya,” tegas Yudhi Sari. (Fjn)