Infopenerbangan,- Mengikuti tindakan Negara tetangganya yang menutup akses jalu udara ke Qatar, demikian juga Qatar memberlakukan hal serupa kepada Bahrain, Arab Saudi dan Juga UAE.
Namun sayangnya, keputusan yang diambil Qatar ini dinilai tidak baik karena akan berdampak buruk bagi jalur penerbangannya.
“Kehilangan wilayah udara Arab Saudi, Bahrai dan UAE secara efektif akan merugikan Qatar Airways. Ini karena Qatar memiliki wilayah udara yang sangat kecil,” kata CAPA, Center for Aviation, dalam pernyataannya seperti dilansir dari businessinsider.
“Sebagian besar wilayah Udara Timur Tengah dikelilingi oleh Bahrain sedangkan pada wilayah Selatan dikelilingi oleh Saudi Arabia dan pada wilayah Timur dikelilingi oleh UAE,” sebut CAPA.
Kerugian besar juga akan menimpa Qatar Airways, karena harus mengubah jalur untuk mencapai rute penerbangan menuju Africa, dimana harus melewati wilayah udara Arab Saudi dan kehilangan akses wilayah udara Bahrain bisa menjadi bencana besar lain karena hampir seluruh wilayah udara Bahrain mengelilingi Qatar.
Pemutusan hubungan diplomatik ini, berdampak besar bagi penerbangan Qatar karena memaksa Qatar Airways mengubah jalur penerbangan sehingga mau tak mau menambah durasi sebagian penerbanga dan akan memakan bahan bakar yang banyak.
Namun penutupan jalur udara oleh ketiga negara tersebut ternyata tidak semerta membebaskan Bahrain dan UAE untuk melarang Qatar terbang di wilayah udaranya. Sebagaimana Bahrain dan UAE juga termasuk dalam anggota IASTA, Dalam perjanjian yang disepakati di dalam IASTA, Bahrain dan UAE tidak bisa menutup akses wilayah udara untuk Qatar secara legal.
Berbeda dengan Arab Saudi yang bukan anggota IASTA, negara ini berhak untuk menghentikan jalur udara nya untuk Qatar.
Pertumbuhan Qatar Airways terjadi dengan menempatkannya sebagai pusat maskapai penerbangan, menghubungkan Asia dengan Eropa lewat Doha.
Qatar Airways juga dinobatkan sebagai salah satu Maskapai terbaik di dunia oleh Skytrax pada tahun 2015. (*/NP)
