Bandar Udara Sultan Iskandar Muda (SIM) di Banda Aceh merupakan salah satu gerbang utama bagi masyarakat serambi mekkah di ujung barat Indonesia. Penerbangan internasional dari Penang, Malaysia ada disitu, masyarakat luar negeri bisa datang ke Aceh melalui bandar udara (bandara) yang memiliki bentuk bangunan masjid itu.

Setelah mengalami perubahan dan pembangunan yang modern dibandingkan sebelumnya, peningkatan kualitas dari segi pelayanan dan jumlah penerbangan tentunya harus terus ditingkatkan.

General manager Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Joko Sudarmanto menjelaskan bahwa peningkatan pelayanan menjadi fokus utama manajemen di bawah kepemimpinannya. “saya saat ini fokus untuk terus meningkatakan pelayanan kepada para penumpang yang singgah di pintu gerbang ini. Pembenahan yang saya lakukan seperti perbaikan toilet dengan standar internasional, tempat relaksasi, tempat khusus ibu menyusui, layanan internet gratis, dan lain sebagainya yang membuat penumpang merasa betah singgah di bandara ini,” ungkapnya kepada Infopenerbangan.com (Aviasi grup).

Meski bandar udara SIM di kelilingi bandar udara kecil lainnya, Joko tetap optimis bahwa bandaar udara ini tetap akan bisa tumbuh membawa tanah rencong ini lebih baik. “kami tetap optimis bisa membawa bandar ini tumbuh lebih baik, untuk itu kami juga bersinergi dengan pemerintah daerah setempat .” paparnya optimis. (Fjn)