Infopenerbangan,- Maskapai asal Brunei Darussalam, RoyaL Brunei menawarkan penerbangan tanpa tujuan atau fight to nowhere.

Maskapai penerbangan menyediakan layanan untuk wisatawan dan pelanggan yang sudah rindu akan terbang di tengah pandemic covid-19 ini.

Mengutip dari Kompas.com, pada pertengahan Agustus 2020 Royal Brunei telah menjalankan lima penerbangan. Karena status covid-19 di Brunei sangat sedikit, maka penumpang tidak wajib menggunakan masker.

Namun dalam perjalanan wisata yang berlangsung selama 85 menit dan bertajuk Dine & Fly, para anggota staf tetap wajib menggunakan masker.

Pihak maskapai juga menyajikan masakan lokal kepada penumpang saat terbang di dalam negerinya sendiri itu.

Para penumpang akan disuguhkan beberapa makanan lokal yang menggugah selera, seperti nasi lemak khas Brunei dengan ayam goreng atau ayam masak kunyit kedayan dengan nasi.

Tak hanya itu. Untuk hidangan penutup, penumpang akan disajikan gula sago Melaka dan buah segar. Royal Brunei menggunakan pesawat jenis Airbus A320neos untuk menjalankan layanan penerbangan wisata ini.

Selama penerbangan, para penumpang bisa melihat beberapa landmark, termasuk Kota Kinabalu dan Labuan dan penerbangan akan berangkat dari Bandara Internasional Brunei.

Sebelum pesawat mendarat kembali di Bandara Brunei, penumpang akan di ajak untuk melihat dan menikmati jembatan Sultan Haji Omar Ali Saifuddien sepanjang 30 kilometer dari ketinggian.

Jembatan Sultan Haji Omar Ali Saifuddien tersebut dibuka pada 17 Maret 2020 dan menelan biaya 1,2 miliar dollar Brunei. Jembatan itu kini menjadi jembatan terpanjang di Asia Tenggara.

Lihat Juga Disini.