Infopenerbangan,- Kementrian Imigrasi Australia mengatakan akan memberlakukan pemeriksaan ketat terhadap penumpang dan bagasi di bandar udara Australia setelah berhasil menggagalkan rencana teror bom.
Tindakan pemeriksaan ekstra diberlakukan di seluruh bandara Australia setelah empat orang yang diduga merencanakan untuk meledakkan sebuah pesawat ditangkap dalam serangan anti-teror di Sydney pada hari Sabtu (29/7/2017).
Menteri Imigrasi Peter Dutton mengatakan dugaan rencana bom pesawat tersebut bisa mendorong perubahan keamanan bandara untuk jangka panjang.
“Langkah pengamanan di bandara akan diberlakukan selama kita percaya mereka harus melakukannya, jadi mungkin akan terus berlanjut untuk beberapa lama,” kata Dutton.
“Mungkin kita perlu melihat pengaturan keamanan di bandara kita, khususnya bandara domestik kita, secara terus-menerus,” katanya, sebagaimana diwartakan Reuters.
Namun Roger Henning, kepala eksekutif Homeland Security Asia/Pacific, mengatakan bahwa pemeriksa keamanan bandara tak mengatasi ancaman apapun.
“Plot terror yang terungkap dalam beberapa hari terakhir, mungkin bisa dihentikan jika mereka menggunakan alat dapur dari bahan logam sebagai bagian dari alat peledak mereka,” jelasnya.
“Tapi ada cara lain untuk meledakkan pesawat terbang dan mereka pasti belum diantisipasi oleh tindakan apapun yang dilakukan oleh Pemerintah Australia atau sejumlah agensi hingga saat ini.”
“Satu-satunya kesempatan yang anda punya adalah melatih semua orang yang bekerja di bandara untuk mengamati perilaku manusia,” katanya, seraya mendesak adanya pelatihan yang lebih baik bagi staf keamanan.
Semenjak diberlakukannya pengamanan ekstra, penumpang di bandara utama Australia, termasuk Sydney, mengalami antrean yang lebih lama dari biasanya selama periode perjalanan Senin pagi yang sibuk.
Maskapai dan bandar udara juga turut diperintahkan untuk meningkatkan pemeriksaan bagasi akibat ancaman tersebut, dengan beberapa pemeriksaan bagasi sekarang dilakukan saat penumpang antre untuk memeriksa tas mereka. (*/NP)
