Infopenerbangan – Sebuah pesawat yang membawa hampir 100 orang jatuh di dekat bandara Almaty di Kazakhstan, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai lebih dari 60 orang.
Pihak bandara Almaty mengatakan pada Jumat pagi para petugas darurat berada di lokasi di desa Almerek, yang berada tepat di ujung landasan bandara. Cuplikan dari situs, yang ditutup, tampak menunjukkan pesawat Fokker 100 menabrak sebuah bangunan.
Pesawat dengan nomor penerbangan Bek Air Z92100, sedang mengangkut 93 penumpang dan lima awak saat kejadian terjadi.
Kazakhstan telah mengumumkan hari berkabung nasional pada hari Sabtu untuk para korban kecelakaan. Pemerintah telah menjanjikan penyelidikan penuh dan menyatakan inspeksi keselamatan di semua maskapai penerbangan negara itu. Seorang pejabat mengatakan kecelakaan itu disebabkan oleh kegagalan peralatan atau kesalahan pilot.
Seorang korban mengatakan kepada situs berita Tengrinews bahwa dia telah mendengar “suara menakutkan” sebelum pesawat mulai kehilangan ketinggian.
“Pesawat itu terbang dengan miring. Semuanya seperti di film: berteriak, berteriak, orang-orang menangis, ”katanya.
Korban selamat lainnya, Aslan Nazaraliyev, seorang pengusaha, mengatakan kepada surat kabar Vremya bahwa pesawat itu mulai bergetar ketika naik ke ketinggian sekitar dua menit setelah lepas landas.
“Pada titik tertentu kami mulai jatuh, bukan secara vertikal, tetapi secara miring. Sepertinya kendali atas pesawat hilang, ”katanya.
Presiden, Kassym-Jomart Tokayev, berjanji untuk memberikan kompensasi kepada keluarga korban dan tweeted bahwa mereka yang bertanggung jawab “akan dihukum berat sesuai dengan hukum”.
Tokayev juga mengatakan komisi pemerintah telah dibentuk untuk menyelidiki keadaan di sekitar tragedi itu.
Keluarga para korban dijanjikan kompensasi sebesar 4 juta tenge (£ 8.000).
Sementara keselamatan penerbangan menjadi perhatian di Kazakhstan, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) memberi negara itu penghargaan pada bulan Oktober untuk “kemajuan dalam menyelesaikan keamanan penerbangan dan kekurangan pengawasan”.
Layanan penerbangan negara itu telah melakukan “pekerjaan komprehensif dalam pengembangan keamanan penerbangan”, kata ICAO.
Kecelakaan hari Jumat adalah yang paling mematikan di Kazakhstan sejak 2013, ketika Bombardier CRJ200 yang dioperasikan oleh SCAT Airlines jatuh saat mendekati bandara Almaty, menewaskan semua 21 orang di dalamnya.
Kecelakaan terburuk sebelumnya di negara itu sejak kemerdekaan terjadi pada Hari Natal 2012, ketika Antonov An-72-100 yang dijalankan oleh militer negara itu jatuh di dekat kota Shymkent, menewaskan 27 orang di pesawat, termasuk anggota top dari layanan penjaga perbatasan.
Penerbangan Bek Air lepas landas dari Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, pukul 7.22 waktu setempat pada hari Jumat.
Komite penerbangan sipil Kazakhstan mengatakan, pesawat itu “kehilangan ketinggian saat lepas landas dan menerobos pagar beton” sebelum menabrak sebuah bangunan kecil.
Otoritas kesehatan Almaty pada awalnya menyatakan jumlah kematian mencapai 15 atau lebih tetapi angka tersebut direvisi menjadi 12. Dikatakan 66 orang telah dibawa ke rumah sakit.
Kantor walikota Almaty mengatakan setidaknya 22 dari yang terluka berada dalam kondisi kritis. Para pejabat meminta sumbangan darah untuk membantu para korban. Seorang wartawan Reuters yang melakukan perjalanan ke bandara mengatakan ada kabut tebal di daerah itu. Flightradar24 mengatakan bahwa pada saat lepas landas ada kabut dan suhu udara -9C (15,8F), dengan angin yang sangat sedikit.
Bek Air mengoperasikan armada jet Fokker 100. Komite penerbangan mengatakan, mereka menangguhkan semua penerbangan dari jenis pesawat itu sambil menunggu penyelidikan.
Pemerintah mengatakan pesawat yang jatuh itu dibangun pada tahun 1996 dan sertifikat penerbangan terbarunya dikeluarkan pada Mei 2019.
Kementerian dalam negeri Kazakhstan mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran operasi penerbangan dan aturan keselamatan.
