Infopenerbangan,- Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) yang tergabung dalam Serikat Bersama PT. Garuda Indonesia (Persero) , Tbk (GIA) menyatakan aksi mogok kerja yang sempat ramai kemarin persoalannya tidak akan dilakukan pada saat momen penting, seperti Liburan Lebaran 2018.
Mereka akan tetap mogok kerja di lain waktu, meski dari berbagai pihak mendesak agar membatalkan niatnya tersebut. Ketua Umum Sekarga, Ahmad Irfan Nasution, mengatakan perwakilan serikat pekerja akan menginformasikan rencana aksi mogok kerja tersebut ke masyarakat 7 hari sebelum mogok kerja dilakukan.
Ahmad Irfan Nasution menulis siaran tertulisnya dan didalamnya mengatakan. “Keputusan tersebut diambil karena kami sudah menghitung dan mempertimbangkan dengans angat cermat bahwa jika keputusan mogok harus diambil, maka kegiatan tersebut pasti tidak bertepatan dengan momen krusial para konsumen.” Katanya, seperti yang terlansir dalam Kompas.com.
KINERJA PERUSAHAAN DINILAI TERUS MENURUN
Mogok kerja tersebut bertujuan agar pemerintah pun ikut menyelesaikan masalah manajemen penerbangan maskapai berbintang lima ini.
Sampai kini, Serikat Karyawan masih menunggu respon pemerintah selepas konferensi pers terakhir, pada 2 Mei 2018 lalu.
Pada penutupan pasar saham lalu, harga saham GIAA berada di level Rp 254 perlembar. Nilai itu menurun dibandingkan saat IPO,GIAA dihargai dengan Rp 750 perlembar. “Kondisi ini sangat merugikan perusahaan dan juga masyarakat luas serta pengurangan pelayanan terhadap konsumen di berbagai lini. Dimana ini merupakan beberapa Indikator dan terjadinya degredasi kinerja tersebut.” Tambah Ahmad Irfan Nasution.
Aksi mogok tersebut juga dilakukan karena, kinerja perusahaan dinilai terus menurun dan tak kunjung membaik. Memburuknya kinerja perusahaan itu dilihat dari saham, GIAA yang terus menurun.
Sebagai informasi Serikat Karyawan GIA pada hari Kamis lalu (31/5) lalu, telah melakukan dialog dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yaitu Luhut Binsar Panjaitan. Sebelumnya, Menteri Perhubungan yaitu Budi Karya Sumadi, meminta para pilot Garuda untuk mengambil jalan mediasi ketimbang melakukan aksi mogok.
“Kalau ada masalah silahkan bicarakan, tapi jangan melakukan mogok.” Kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
(*/TZ)
