Infopenerbangan,- Pilot yang ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) mengaku telah mengkonsumsi narkoba jenis hashish selama 3 bulan. Namun selama itu, pilot berkewarganegaraan India tersebut masih tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang pilot.

Terkait hal tersebut, BNN meminta Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk memberikan sanksi kepada maskapai yang pilotnya terbukti gunakan Narkoba.

“Kita telusuri bagaimana prosedur maskapai memeriksa pilotnya sebelum terbang. Apa semua sudah dilakukan sesuai. Maskapai ini punya tanggung jawab. Yang dibawa manusia ada nyawanya, bukan barang,” kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Kamis 22 Juni 2017.

Budi mengungkapkan, ada standar dan jaminan kesehatan sebelum kru pesawat terbang. Penanggung jawab maskapai penerbangan harusnya tegas menjalankan aturan sesuai SOP. “Sebelum terbang harus dicek apakah pilot sehat dan tidak mengkonsumsi yang membahayakan, termasuk alkohol. Ini mencederai penerbangan nasional,” jelas dia.

Tersangka RS yang merupakan Warga Negara India itu kini terancam hukuman pidana penjara 20 tahun. Sementara, maskapai penerbangan terkait juga turut diperiksa atas kelalaian tersebut.

“Kelalaian kita sanksi kepada penanggung jawab maskapai,” Budi menandaskan.

Sebelumnya, BNN mengamankan seorang pilot berkewarganegaraan India di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu 21 Juni 2017. Pelaku kedapatan membawa dan mengkonsumsi narkotika jenis ganja sintetis