InfoPenerbangan,- PT Angkasa Pura Aviasi, perusahaan gabungan atau joint venture antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan GMR Airports Consortium, hari ini resmi mengelola Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang sebagai international hub penerbangan Indonesia-Asia Selatan.
Pengoperasian Bandara Internasional Bandara Kualanamu ditandai dengan penandatanganan serah terima pengelolaan dari PT Angkasa Pura II (Persero) kepada PT Angkasa Pura Aviasi.
Penandatanganan tersebut dilaksanakan oleh President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awalludin dan Achmad Rifai selaku President Director PT Angkasa Pura Aviasi.
Turut hadir dalam acara serah terima tersebut adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri BUMN Erik Thohir, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awalludin, perwakilan dari CEO GMR International Puvan Sripathy dan President Direktur PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai.
Diketahui, PT Angkasa Pura Aviasi merupakan konsorsium yang dibentuk oleh PT Angkasa Pura II dengan kepemilikan saham 51 persen, GMR Airports Consortium dengan kepemilikan 49 persen merupakan strategic investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aeroports de paris Group (ADP) konsorsium ini merupakan jaringan operator bandara melayani penumpang terbanyak di dunia.
Direktur PT Angkasa Pura II atau AP II Muhammad Awaluddin Muhammad Awalludin yang juga merupakan Komisaris Utama PT Angkasa Pura Aviasi, optimistis terhadap prospek Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang.
Muhammad Awalludin menegaskan, pengelolaan Bandara International Kualanamu Deli Serdang merupakan milestone besar perusahaan dalam pembuktian kapabilitas dan kualitas Angkasa Pura II dalam mengelola bandara yang profesional .
“Kami bertekad untuk dapat mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu menjadi bandara berpengaruh, utamanya sebagai pusat Internasional udara tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di kawasan regional Asia,” ujar Muhammad Awalludin.
Menurutnya, keputusan ini juga merupakan langkah awal dalam transformasi bisnis perusahaan yang dilakukan oleh Angkasa Pura II untuk meningkatkan potensi ekosistem bisnis perusahaan khususnya kebandarudaraan.
Tujuan dari kemitraan strategis ini adalah mengakselerasi 3 E yaitu Expansion the traffic (memperluas penerbangan), Equity partnership (menambah permodalan) dan Expertise Sharing (berbagi teknologi dan keahlian), sehingga daya saing Bandara Internasional Kualanamu dapat lebih cepat ditingkatkan.
“Bersama GMR Airports Consortium melalui PT Angkasa Pura Aviasi yang merupakan anggota konsorsium, kami bertekad untuk memfasilitasi pencapaian target pertumbuhan perekonomian khususnya sumatera utara melalui beberapa langkah yang telah dicanangkan oleh PT Angkasa Pura Aviasi sebelumnya.” ujarnya.
Menhub Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan berharap Bandara Internasional Kualanamu dapat berperan positif terhadap pengembangan dan pertumbuhan Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang.
Pemerintah ingin menjadikan Bandara Internasional Kualanamu Medan sebagai hub atau pusat persinggahan Asia Tenggara. Pasar yang disasar adalah para penumpang dari India dan kawasan sekitarnya.
“Bandara Kualanamu bisa jadi hub penumpang menuju India, arahan bapak Presiden,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Ia menjelaskan bahwa selama ini penerbangan dari daerah sekitar India, masih berpusat di Malaysia. Karena itu, pasar tersebut ingin dicuri sehingga maskapai bisa memilih Bandara Kualanamu.
“Untuk ke India, Pakistan, Bangladesh. Itu pekerja-pekerja itu banyak yang ke situ. Terus ke Malaysia sana,” bebernya.
Kolaborasi yang dilakukan ini akan membuat perubahan besar bagi industri penerbangan khususnya di Bandara Internasional Kualanamu Deli Sedang.
“Suatu format yang memberikan kemudahan bagi penerbangan dengan operator Internasional khususnya.
“Penduduk India itu berapa miliar. Yang kerja di Medan dan sekitarnya kan banyak,” pungkasnya.
Budi Karya mengatakan, posisi Sumut sangat strategis. Sebab, berada di jalur pelayaran internasional Selat Malaka. Selain itu, posisi geografis Sumut mempunyai keunggulan strategis yaitu di jalur pelayaran internasional Selat Malaka dan dekat dengan Singapura, Malaysia serta Thailand.
Potensi geografis ini dapat dikembangkan sebagai hub internasional sehingga bisa menggerakkan perekonomian di wilayah-wilayah lain di Pulau Sumatera.
Budi Karya pun menambahkan, dukungan penyiapan infrastruktur transportasi telah disiapkan Kemenhub. Antara lain, pembangunan akses kereta api dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sei Mangke sampai ke pelabuhan.
Sementara itu, President Director PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai optimistis dapat berkontribusi positif terhadap ekonomi khususnya di Sumatera Utara.
Pihaknya berharap kedatangan PT Angkasa Pura Aviasi dapat membawa Bandara Internasional Kulanamu Deli Serdang untuk menjadi lebih baik, mampu bersaing di kancah internasional.
“Kami juga berharap kehadiran PT Angkasa Pura Aviasi Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang ini memberi dampak bagi masyarakat lokal, tidak hanya kepada manajemen Bandara Internasional Kualanamu, tetapi masyarakat lokal juga berkembang sejalan dengan perkembangan Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang,” ujarnya.
Sebelumnya, pada tanggal 3 Juni 2022 Pengembangan dan penyelenggara Bandara Internasional Kualanamu telah melakukan penandatanganan kerja sama pengelolaan (desain, pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian, dan pemeliharaan) dengan PT Angkasa Pura Aviasi.
PT Angkasa Pura Aviasi selanjutnya akan bertanggung jawab dalam pengoperasian dan pengembangan bandara yang meliputi renovasi, perluasan.
Selain itu, pemeliharaan terminal penumpang eksisting (Terminal 1), pembangunan terminal penumpang (Terminal 2), pengelolaan terminal kargo baru, serta pengembangan bisnis industri kebandarudaraan Internasional Kualanamu Deli Serdang. (*)
