Infopenerbangan.com– Otoritas Penerbangan Sipil Inggris mengambil tindakan hukum terhadap maskapai Ryanair. Pasalnya, maskapai tersebut menolak untuk memberikan kompensasi kepada ribuan pelanggan Inggris yang terkena gangguan penerbangan selama musim panas.

Ryanair menghadapi aksi mogok karyawan terburuk yang dilakukan oleh pilot dan awak kabin sehingga memaksa maskapi tersebut untuk membatalkan penerbangan, termasuk ke tujuan liburan utama seperti Spanyol, Italia dan Portugal.

Penumpang yang terkena dampak aksi tersebut telah melakukan klaim untuk mendapatkan kompensasi dari maskapai, tetapi Ryanair menolak untuk membayar kompensasi tersebut dengan mengatakan bahwa gangguan itu muncul dari “keadaan luar biasa”. Namun, CAA mengatakan penumpang berhak mendapat kompensasi berdasarkan hukum UE.

Sebelumnya, penumpang diminta untuk membawa keluhan mereka ke AviationADR (Alternative Dispute Resolution), sebuah badan yang disetujui oleh CAA, namun Ryanair memberi tahu CAA bahwa maskapai tersebut telah mengakhiri perjanjian dengan AviationADR.

Akibatnya, penumpang yang telah membuat klaim kompensasi terkait mogok melalui AviationADR harus menunggu tindakan hukum CAA, yang dapat berujung pada proses pengadilan.

Menanggapi hal tersebut, Ryanair dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pemogokan yang terjadi merupakan “keadaan yang luar biasa” sehingga berharap agar CAA Inggris tidak memberlakukan kompensasi sesuai UE261.

“Pengadilan di Jerman, Spanyol dan Italia telah memutuskan bahwa pemogokan merupakan ‘keadaan luar biasa’ dan kompensasi UE261 tidak berlaku. Kami mengharapkan CAA Inggris dan pengadilan akan mengikuti preseden ini.” (*)