DomestikHighlightNews

127 Gunung aktif Jadi ‘Ancaman’ Penerbangan di Indonesia

Infopenerbangan – Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia menyelenggarakan kegiatan ICAO Volcanic Ash Exercise (Volphin 17/01) di kantor Airnav, Tangerang, Banten, Rabu (22/1) dan berlangsung hingga 23 Februari 2017. Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah perwakilan dari airline, PT Angkasa Pura I dan II, bandara, Airnav, IATA, dan Ikatan Pilot Indonesia (IPI) dalam upaya peningkatan koordinasi dan komunikasi dalam menangani erupsi gunung merapi bagi dunia penerbangan.

Seperti diketahui bahwa Indonesia kurang lebih memiliki 127 gunung berapi,  sebagian besar masih aktif  dan dapat menjadi ‘ancaman’ bagi penerbangan sipil di Indonesia.  Di kawasan Asia Pasifik sejumlah negara yang memiliki banyak gunung aktif diantaranya ialah Jepang, Filipina dan Indonesia.  Dalam hal ini, Civil Aviation Organization. (ICAO) memberikan mandatori untuk Filipina dan Indonesia untuk melakukan mitigasi jika terjadi erupsi gunung merapi yang akan berdampak dalam dunia penerbangan sipil, sehingga keselamatannya dapat terjamin.

Terkait hal ini, Kasubdit Pengendalian Pelayanan Navigasi Airnav Rosedi mengatakan, sesuai PM 108 kita berharap aturan itu bisa aplikatif melalui kegiatan simulasi penanganan debu vulkanik ini. “Apabila kita menghadapi bencana erupsi gunung merapi, kita dalam menanganinya jadi tidak bingung-bingung lagi,” jelasnya kepada infopenerbangan.com.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kondisi erupsi gunung merapi yang jarang terjadi ini memerlukan antisipasi, sehingga simulasi penangangan ini perlu dilakukan minimal satu tahun sekali yang melibatkan semua stakeholder. “Jika suatu saat terjadi letusan gunung merapi yang menimbulkan debu vulaknik dan membahayakan penerbangan, kita bisa menanganinya sehingga semua bisa dikomunikasikan dan tertangani dengan baik,” imbuhnya ditemui disela kegiatan.

Hasan Bashory, Kasubdit Operasi Navigasi Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara
Hasan Bashory, Kasubdit Operasi Navigasi Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Kasubdit Operasi Navigasi Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara, Hasan Basori menjelaskan kegiatan ini dalam upaya meningkatkan kolaborasi antara stakeholder terkait seperti bandara, airline, BMKG, Airnav dalam menghadapi situasi  erupsi gunung merapi yang akan berdampak bagi penerbangan. “ICAO berharap kolaborasi tersebut terus dijaga sehinga semua siap dalam menghadapinya,” terang Hasan Basri.

Di kegiatan ini nantinya juga akan melakukan simulasi erupsi gunung merapi yang berdampak hingga ke Australia. Hasan menjelaskan, nantinya akan disimulasikan komunikasi ATC Indonesia dengan ATC Australia, bagaimana dalam melakukan koordinasi antara ATC, Airline dan Pilot dalam menghadapi situasi erupsi gunung merapi.

“Dalam kondisi seperti itu, diharapkan sharing informasinya cepat, itu yang menjadi tantangannya,” tandasnya. (Eq)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close
gudanggacor
https://bridgejunks.com/ https://crownmakesense.com/ https://brithaniabookjudges.com/ https://hughesroyality.com/ https://rhythmholic.com/ http://konfidence.cz/ https://nfxdigital.com/ https://muscadinepdx.com/ https://oncoswisscenter.com/ https://www.turunclifehotel.com/bandar89/ bandar89 https://www.medboxrx.com/ https://www.kupujmo-lokalno.hr/ https://www.english-chesterfields.co.uk/wp-includes/images/