InfoPenerbangan,- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah perjalanan wisatawan nusantara (Wisnus) di Indonesia mencapai 825,80 juta perjalanan pada 2023.
NTB berada pada peringkat ke-12, dengan catatan jumlah perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 11,92 juta.
Menilik data di atas, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat mengusulkan penambahan penerbangan domestik untuk memfasilitasi tingginya minat masyarakat untuk berkunjung ke Bumi Gora.
Ketua BPPD NTB, Sahlan M. Saleh, menyebut untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di NTB, mereka memerlukan tambahan jalur penerbangan domestik, khusunya dari kota-kota besar.
“Flight domestik yang pertama kita akan dorong adalah Jawa Tengah, Semarang,” ujarnya.
Saleh mengatakan Jawa Tengah khususnya Semarang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, sehingga pihaknya mendorong agar dibukanya jalur penerbangan Semarang-Lombok.
“Kita harus jeli melihat peluang-peluang itu. Jalur penerbangan kota-kota lain juga banyak yang berpotensi,” imbuhnya.
Penambahan Penerbangan Sebagai Upaya Menggaet Wisatawan Luar Negeri
Selain itu, NTB terkenal dengan mark pariwisata halalnya.
Namun probabilitas untuk membuka jalur pesawat Timur Tengah-Lombok kecil lantaran jarak tempuh penerbangannya lumayan panjang.
“Timur Tengah kita masih ukur relevansinya dengan pesawatnya. Bila kita ukur wisata halal, maka adakah wisatawan yang mau terbang 10 jam dengan transit ke Lombok. Itu kemungkinanya agak kecil,” bebernya.
Namun, jika jalur Lombok-Timur Tengah benar dibuka, maka ini sangat menguntungkan sektor pariwisata Lombok karena kemungkinan besar banyak wisatawan asal Timur Tengah yang berkunjung ke NTB.
Lebih lanjut, Ketua Asosiasi Travel Indonesia (ASTINDO) ini juga mengupayakan adanya jalur penerbangan Lombok-Eropa.
Mengingat orientasi sales vision atau sales promotion BPPD juga menyasar Eropa.
“Iya tentu kita juga asar Eropa. Sales vision kita datangi market-market Asia dan Eropa, salah satunya yang paling dekat adalah The Beauty M di London, kita akan datang ke The Beauty M untuk mempromosikan pariwisata di NTB,” tukasnya.
Saleh mengungkapkan, pemerintah memberikan anggaran Rp1 miliar untuk target promosi tahun ini. Menurutnya, nominal tersebut belum cukup dalam memenuhi seluruh kebutuhan promosi pariwisata.
“Tapi kita coba siasati, banyak anggota BPPD berasal dari kalangan pengusaha dan akademisi. Mereka membantu kegiatan promosi supaya lebih efektif dan efisien,” tandasnya.(*)