Infopenerbangan.com – Sebanyak 3.000 penerbangan sejumlah maskapai Amerika Serikat akan dibatalkan hingga Agustus. Penyebabnya, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS selama uji simulator menemukan cacat baru yang berpotensi menimbulkan resiko pada pesawat Boeing 737 MAX 8.
FAA, bersama dengan Dewan Penasihat Teknik (TAB) yang ditunjuk, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan telah mengidentifikasi adanya “risiko potensial” yang harus dihadapi Boeing sebelum kembali menerbangkan pesawat B737 MAX 8.
“FAA mengikuti proses menyeluruh, bukan jadwal yang ditentukan, untuk mengembalikan Boeing 737 Max melayani penumpang. FAA akan mencabut perintah larangan pesawat ketika kami menganggap aman untuk melakukannya,” ujar FAA, Kamis (27/6/2019).
Lebih lanjut FAA juga menyoroti mereka terus meninjau Boeing’s Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS), perangkat lunak canggih yang dianggap sebagai penyebab jatuhnya pesawat Lion Air 610 dan Ethiopian Airlines 302, yang masing-masing menewaskan 189 dan 149 orang.
Sementara dikutip dari Reuters, sebuah sumber yang dekat dengan proses sertifikasi yang sedang berlangsung mengklaim risiko yang dirahasiakan terjadi selama tes simulator minggu lalu. Akibatnya, Boeing dilaporkan terpaksa menunda uji terbang yang sebenarnya untuk kelaikan udara hingga paling awal 8 Juli mendatang.
Tak lama setelah pengumuman terkait Boeing 737 MAX 8, maskapai penerbangan United Airlines menerbitkan pernyataan yang mengumumkan sedikitnya 1.290 penerbangan pada bulan Juli dan 1.900 perjalanan pada Agustus akan dibatalkan. United Airlines menangguhkan semua jadwal penerbangan B737 MAX hingga 3 September.
Sementara itu maskapai Southwest Airlines dan American Airlines, dua maskapai AS lainnya yang mengoperasikan 737 MAX 8, mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan membatalkan penerbangan menggunakan pesawat tersebut hingga September.
Berita FAA datang tepat satu minggu setelah pilot Chesley “Sully” Sullenberger menyampaikan kesaksiannya terhadap proses sertifikasi awal Boeing 737 MAX 8 di hadapan panel Subkomite Transportasi DPR AS.
“Sistem desain dan sertifikasi pesawat terbang kami saat ini telah mengecewakan kami. Jelas bahwa versi asli MCAS cacat fatal dan seharusnya tidak pernah disetujui,” ujar Sullenberger.
Meskipun FAA mengklaim tidak ada “jadwal” untuk sertifikasi, sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan FAA akan membutuhkan waktu dua hingga tiga minggu untuk meninjau kembali setelah masalah ini ditangani. (*)