Infopenerbangan,- Maskapai Air Zimbabwe memberhentikan sekitar 200 karyawannya untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan maskapai tersebut, sehingga profit mereka bisa kembali mencapai jumlah 300 miliar dolar AS.
Bulan lalu Uni Eropa melarang Air Zimbabwe untuk menggunakan wilayah udara karena alasan keamanan. Namun semenjak posisi Chief Operating Officer maskapai nasional tersebut diambil alih oleh menantu Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, kondisinya mulai berubah.
“Kami berusaha untuk memberhentikan karyawan yang tidak memiliki kualifikasi yang tepat, penghematan ini dimaksudkan untuk memberikan ruang sehingga kami bisa mengembalikan profit,” ujar Chairman Air Zimbabwe Chipo Dyanda dilansir BBC News, Jumat (14/7).
Seorang juru bicara Air Zimbabwe menyatakan, management perusahaan tersebut juga ikut dipangkas dari 28 menjadi 12. Kemudian departemen keuangan dari 36 menjadi 17. Maskapai penerbangan ini telah berjuang untuk mempertahankan profit selama beberapa dekade terakhir.
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe merupakan frequent flier di maskapai penerbangan tersebut. Mugabe sering menggunakan pesawat Air Zimbabwe untuk kunjungan kenegaraan dan kunjungan medis ke wilayah timur. (*/NP)