
“Pada prinsipnya dari sisi operasional, Kantor Cabang Utama JATSC yang melayani navigasi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sudah siap, dikarenakan selama ini Parking Stand yang digunakan untuk Penerbangan Internasional sudah dipergunakan walaupun terbatas (belum menggunakan avio-bridge)” ujarWisnu.
Dari sisi fasilitas, AirNav Indonesia telah mengimplementasikan A-SMGCS (Advance Service Movement Guidance and Control System) level 2 untuk memantau pergerakan pesawat di sisi udara (air side) bandaraSoekarno-Hatta. “Kita sudah integrasi di A-SMGCS Level 2 per 10 April 2017,” terang Wisnu.
Dia menjelaskan, A-SMGCS memberikan guidance dan control yang lebih presisi untuk posisi setiap pesawat dan kendaraan di movement area dan memberikan kepastian jarak antar pesawat dan kendaraan di darat. Penggunaan teknologi ini juga akan mengurangi adanya pengamatan visual dari ATC dan pilot, serta dapat mengotomatisasi routing, guidance, dan control. Hal tersebut juga akan meningkatkan kinerja fungsiotomatisasi untuk conflict alert serta informasi untuk solusi penyelesaian, sehingga menjaga tingkat keselamatan yang diperlukan.
Wisnu menambahkan, pelayanan pemanduan di Terminal 3, dilayani secara bersama-sama oleh AMC (Apron Movement Control) di bawah Pengelola Bandar Udara (PT Angkasa Pura II) dan unit Tower Kantor Cabang Utama JATSC (Jakarta Air Traffic Services Center) di bawah AirNav Indonesia.
Selain itu, AirNav juga melakukan pendampingan (supervisi) terhadap personel AMC Tower mulai 1 April s.d 20 Mei 2017 dari pkl. 07.00 – 19.00 ( 2 shift – per shift 2 orang / 6 jam-an). Jumlah ATC Kantor Cabang Utama JATSC yang ditugaskan untuk melakukan supervisi sebanyak 11 orang. “Dari hasil supevisi ini, nanti kita akan evaluasi di akhir Mei,” tutur Wisnu. Saat ini, seluruh personil Tower AMC yang bertugas juga sudah mendapatkan training radio telephony. (*/eq)