Infopenerbangan,- Hanoi – Sebagai salah satu upaya untuk mencapai Visi Perusahaan ‘Menjadi ANSP yang terbaik di Asia Tenggara” AirNav mengawali tahun 2017 ini dengan menyuarakan Eksistensi perusahaan di kancah Asia Pasifik melalui secara aktif berperan dalam CANSO ASIA PACIFIC CONFERENCE yang diselenggarakan di Hanoi – Vietnam tanggal 3 – 5 Mei 2017.
Eksekutif CANSO meminta secara khusus untuk AirNav bisa sharing kepada ANSP dan DCA lainnya tentang bagaimana Indonesia bisa menangani pertumbuhan trafik yang luarbiasa. Atas permintaan tersebut disambut dengan baik karena akan membawa bendera AirNav menjadi lebih tinggi di kawasan Asia Pasifik sekaligus menyampaikan upaya pengembangan yang terus menerus dilakukan dalam hal layanan maupun keselamatan oleh perusahaan.
Oleh karena itu, AirNav berkesempatan menjadi Pembicara dengan mengangkat topik *’Gearing for Traffic – Building ATM Capabilities*’, yang dipresentasikan oleh Direktur Utama Novie Riyanto pada Kamis 4 Mei 2017, dihadapan para Eksekutif ANSP dan Direktorat Jenderal (DCA) perwakilan negara wilayah Asia Pasifik.
Tampil bersama-sama dengan CEO ASA (Australia Airservices), Direktur Utama AirNav menyampaikan program strategis dalam kurun sampai dengan 5 (lima) tahun kedepan 2017-2021 atas bagaimana tantangan penerbangan di Indonesia dan langkah strategis yang dilakukan diantaranya Program untuk peningkatan Kapasitas Runway & Rute melalui pengembangan ATFM, restrukturisasi ruang udara/rute, penggunaan teknologi satelit dalam navigasi dan surveillance, serta reviu atas prosedur yang ada.
Usai paparan, disebutkan oleh Didiet K.S Radityo Corporate Secretary muncul tanggapan yang luar biasa disampaikan oleh beberapa peserta anggota CANSO dan DCA atas upaya luar biasa Indonesia, bahkan secara khusus dari Otoritas salah satu Bandara di India menyampaikan keinginan untuk belajar khusus atas hal yang dilakukan AirNav Indonesia.
“Keaktifan AirNav Indonesia dalam forum skala Internasional akan terus dilakukan secara sistematis dan terkoordinasikan untuk mendapatkan hasil maksimal tentang pengakuan dunia atas eksistensi AirNav Indonesia,” tutup
Didiet. (*/Eq)
