Infopenerbangan,- Pekan lalu, Arab Saudi menawarkan untuk mengangkut jemaah haji dari Qatar. Hal ini dinilai sebagai pertanda awal dari kemungkinan meredanya ketegangan diplomatik di Timur Tengah.
Namun, pada Minggu (20/8/2017), otoritas Arab Saudi mengeluh karena belum bisa mendaratkan pesawatnya di Bandara Internasional Hamad.
“Pihak berwenang Qatar belum mengizinkan pesawat mendarat karena tidak memiliki dokumen yang tepat walaupun dokumen sudah disiapkan beberapa hari lalu,” seperti dilaporkan kantor berita pemerintah Saudi Press Agency.
Selain menawarkan penerbangan untuk jemaah haji, Arab Saudi juga membuka kembali perbatasan darat dengan Qatar, yang ditutup sejak 5 Juni lalu.
Dengan dibukanya perbatasan untuk sementara waktu, maka jemaah haji asal Qatar bisa datang ke Mekah lewat perlintasan perbatasan Salwa tanpa izin elektronik maupun melalui udara.
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, menyambut baik kebijakan Arab Saudi. Namun dia menyebut kebijakan tersebut bermotif politis.
Dia menambahkan, pemecahan atas krisis harus didasarkan pada prinsip yang jelas dalam menghormati kedaulatan masing-masing, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Sebelumnya, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir menutup jalur penerbangan mereka untuk Qatar setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha, yang mereka tuduh terus menyimpan dan mendukung teroris ekstremis. Mereka juga menuduh Qatar menjalin hubungan dekat dengan Iran. (*/NP)