Infopenerbangan – Maskapai LCC milik India, IndiGo tujuan Mumbai-Jaipur harus melakukan pendaratan darurat di bandara Jaipur pekan lalu setelah mematikan salah satu mesin pesawat karena kesalahan teknis, kata beberapa sumber, seperti dilansir dari Khaleej Times pada Senin.
Pesawat bertenaga mesin ganda ini mampu melakukan pendaratan yang aman bahkan jika satu mesin dinonaktifkan. Menurut sumber, pesawat Airbus A320neo IndiGo melakukan pendaratan darurat penuh di bandara Jaipur pada 22 Juni.
Sumber mengatakan bahwa pilot melihat ada dugaan kebocoran bahan bakar dari mesin 1 pada ketinggian jelajah 31.000 kaki, dan kemudian mesin dimatikan dan pendaratan darurat penuh dilakukan di bandara Jaipur.
“Di atas Jaipur, pilot mengamati penurunan jumlah tangki bahan bakar nomor 1. Dia menduga kebocoran bahan bakar dari mesin nomor 1 dan membawa daftar periksa,” ujar maskapai dalam pernyataan.
“Pendaratan mesin tunggal aman dilakukan. Pemeriksaan mendetail dilakukan setelah kedatangan. Tidak ada kebocoran bahan bakar yang diketahui. Namun indikasi kuantitas bahan bakar dari tangki # 1 ditemukan berfluktuasi. Hal yang sama diperbaiki. Pesawat kembali beroperasi.”
Insiden lain juga terjadi pada minggu lalu, sebuah mesin diganti pada pesawat IndiGo A321neo baru karena terdapat masalah “chip minyak”. Dalam pernyataan lainnya, maskapai tersebut mengatakan terdapat masalah pada chip minyak IndiGo A321neo yang mengoperasikan penerbangan Delhi-Bangalore pada 21 Juni.
“Sesuai panduan, pesawat terbang dengan feri ke Delhi. Pemeriksaan mendetail dilakukan di Delhi. Mesin harus diganti. Perubahan mesin telah dilakukan dan pesawat kembali beroperasi. Kekhawatiran chip minyak pada neo pada umumnya telah diperbaiki. IndiGo menghadapi kejadian ini setelah lebih dari tiga bulan. “
Maskapai ini telah menghadapi banyak gangguan teknis dengan mesin Pratt & Whitney yang menyebabkan seringnya pesawat itu mendarat. Baru-baru ini, IndiGo memesan $ 20 miliar dengan CFM International untuk mesin LEAP-1A untuk memberi daya pada 280 pesawat Airbus A320neo dan A321neo. (*)