InfoPenerbangan,- Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara per tanggal 7 Juli 2022 secara resmi sudah dikelola oleh PT. Angkasa Pura Aviasi dan Bandar Udara ini akan diprediksi menjadi Bandar Udara kebanggaan masyarakat Sumatera Utara.
Bandara Internasional Kualanamu layak menjadi penghubung untuk lokasi penerbangan ke berbagai wilayah Nusantara juga internasional seperti ke sejumlah negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.
“Dilihat dari letak geografis yang berada di ujung barat wilayah Indonesia maka Kualanamu layak menjadi penghubung untuk penerbangan domestik dan internasional,” kata Presiden Direktur Angkasa Pura Aviasi Ahmad Rifai di Medan, Sumatera Utara, Selasa.
Hal tersebut disampaikan saat berbicara dalam Seminar Nasional mengenai Kualanamu sebagai Penghubung Internasional di ASEAN: Tantangan dan Realisasi.
Saat ini, bandara yang juga disebut KNO ini melayani lima rute internasional pergi pulang, yaitu Kulanamu-Kuala Lumpur, Kulanamu-Penang, Kualanamu-Singapura, Kualanamu-Madinah, dan Kualanamu-Bangkok.
GMR Airports Consortium yang memiliki porsi 49% saham Angkasa Pura Aviasi bakal memberikan pengalaman mereka dalam mengembangkan bandara internasional. “Kami dapat (berbagi keahlian) dari GMR. (keahlian) India di bidang (teknologi informasi) sangat bagus. Juga terkait (pengalaman komersial) yang akan kami bangun di Kualanamu,” ujar Rifai.
Ahmad Rifai menjelaskan, Medan sebagai kota terbesar keempat di Indonesia, dan Sumatera Utara saat ini menjadi daerah yang sangat berkembang perekonomiannya serta memiliki potensi pariwisata, perkebunan, industri, dan investasi yang sangat potensial sehingga keberadaan Kualanamu menjadi bandara yang strategis dan penting untuk angkutan penumpang, jasa, dan barang.
Sementara dilihat dari sisi internasional, Bandara Kualanamu letaknya juga strategis sebagai penghubung untuk penerbangan ke sejumlah negara Asia seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.
“Kualanamu bisa menjadi bandara penghubung untuk negara-negara tersebut dan secara historis memang ada,” katanya.
Ia mentargetkan jumlah penumpang di Bandara Kualanamu tahun 2023 mencapai 9,1 juta penumpang yang terdiri 82 persen penumpang domestik dan 18 persen penumpang internasional, tahun 2024 meningkat menjadi 12,3 juta penumpang terdiri dari 77 persen penumpang domestik dan 23 persen penumpang internasional, dan tahun 2030 ditargetkan naik menjadi 20,2 juta penumpang terdiri dari 68 persen penumpang domestik dan 32 persen penumpang internasional.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Manurung mengatakan pemerintah sangat mendukung Bandara Internasional Kualanamu sebagai bandara penghubung untuk penerbangan domestik dan internasional.
Menurutnya, Bandara Kualanamu memang memiliki posisi strategis dalam mendukung sektor pariwisata di Sumatera Utara, seperti Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai salah satu dari destinasi wisata prioritas Indonesia.
“Kawasan Danau Toba dalam PP No.50/2011 telah ditetapkan sebagai kawasan pintu masuk destinasi super prioritas dan untuk mencapai lokasi itu dibutuhkan bandara yang strategis,” katanya.
Apalagi dalam masa usai pandemi seperti sekarang ini, katanya, pemerintah akan terus memperbaiki kondisi pariwisata nasional dalam upaya memperoleh devisa bagi perekonomian nasional.
Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara Supryanto mengatakan Bandara Kualanamu memiliki lokasi strategis bagi mobilitas manusia dan jasa dalam upaya memperkuat transportasi nasional sekaligus gerbang wilayah bagian barat Indonesia.
“Kami optimistis dengan kualitas Kualanamu yang sekarang ini dimiliki maka mampu menandingi keberadaan Bandara Changi di Singapura dan Bandara Kualaumpur di Malaysia,” ujarnya.
Diketahui Bandara Kualanamu yang melayani rute internasional dengan tujuan empat negara tersebut menggunakan pesawat maskapai penerbangan, yakni Indonesia AirAsia, Singapore Airlines, Lion Air, Citilink, dan Batik Air.
Data Bandara Internasional Kualanamu saat ini melayani 15.000 hingga 17.000 orang penumpang dengan pergerakan pesawat 120 sampai 130 kali frekuensi pada rute domestik maupun internasional setiap hari.
Jumlah penumpang domestik dan internasional sepanjang Maret 2022 di berbagai bandara utama mengalami peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang pesawat sebanyak 2,38 juta orang atau naik 47,8% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 1,61 juta orang. (*)