Infopenerbangan,- Setelah sekitar 10 tahun dibangun, Bandara Morowali di Sulawesi Tengah (Sulteng) rampung dibangun dan siap untuk diresmikan. Saat ini fasilitas penerbangan baik dari sisi darat dan udara sudah terpasang dengan baik.
“Bandara Morowali ini semula sekitar 10 tahun lalu dibangun pelan sekali dengan menggunakan APBD. Namun tiga tahun terakhir kami kebut sehingga sudah bisa dioperasionalkan untuk konektivitas di kawasan Kabupaten Morowali menuju kota-kota besar di sekitarnya,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso, di Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Bandara Morowali memiliki landasan pacu berukuran 1.050 m x 30 m, apron 80 x 70 mdl dan taxiway 192 m x 18 m. Selain itu terdapat pula gedung terminal seluas 1.000 m2 dengan kapasitas pelayanan untuk 100 orang.
Di dalamnya terdapat fasilitas dua gerbang x-ray, dua unit conveyor belt untuk bagasi penumpang, serta dua unit konter check-in.
Hingga 2017 ini, Bandara Morowali telah menelan biaya sebesar Rp 21 miliar yang berasal dari ABPD. Sementara dana APBN yang digunakan sebesar Rp 345,591 miliar.
Kepala Satuan Kerja Bandara Morowali, Iskandar, mengatakan saat ini sedang dilakukan perpanjangan runaway sepanjang 450 meter yang diharapkan bisa rampung pada Maret atau April mendatang. Diharapkan Bandara Morowali dapat membuka koneksi dengan kota-kota seprti Palu, Poso, Kendari dan Makassar.
Jika pengerjaan runaway itu telah rampung, maka total panjangnya akan menjadi 1.500 meter dan bisa melayani penerbangan pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72.
Sementara maskapai pemerbangan yang bakal terbang ke Bandara Morowali adalah Garuda Indonesia dan Wings Air. Keberadaan Bandara Morowali sendiri dibutuhkan oleh masyarakat sekitar untuk memperpendek waktu perjalanan. (*/NP)