Infopenerbangan – Jogja International Air Show (JIAS) 2017 diwarnai dengan pencatatan sejumlah rekor nasional maupun Museum Rekor Indonesia (MURI). Salah satunya berupa penerbangan 1.000 pesawat aeromodelling outdoor hand launch glider (OHLG) serentak. JIAS 2017 resmi dibuka di Lapangan Terbang (Lapter) di Gading, Gunungkidul, Rabu (26/4).
Pada acara pembukaan sudah tercatat d rekor, yakni penerbangan 1.000 OHLG yang dilakukan siswa SMK Penerbangan Adisucipto Yogyakarta. Tak hanya itu, pencatatan rekor nasional terjun payung kerjasama big formation dengan 30 jumper gun yang diturunkan dari Pesawat C-130 Hercules.
Danlanud Adisutjipto, Marsma TNI Novyan Samyoga, menyebut memang banyak pemecahan rekor dalam pelaksanaan JIAS 2017 kali ini. Tidak hanya pembukaan JIAS di Lapter Gading Gunungkidul, namun juga pada sesi penutupan di Pantai Depok, Bantul, pada 30 April mendatang.
Di Pantai Depok, direncanakan sebanyak 40 dari 100 penerjun payung akan melakukan formasi 7 detik di udara sebelum payung mengembang. Direncanakan JIAS 2017 akan memecahkan rekor MURI dengan jumlah penerjun terbanyak membuat big formation.
Novyan Samyoga, dikutip dari detik.Com mengatakan, tidak hanya pemecahan rekor yang membuat JIAS 2017 istimewa. 62 atlet terjun payung dari Malaysia, Filipina, Kanada, Rusia, Thailand, Norwegia, Prancis, Amerika, Belgia, dan Jerman, dipastikan berpartisipasi.
“Jogja Internasional Air Show tahun ini memang berbeda dibanding tahun sebelumnya. Kalau kemarin-kemarin hanya Jogja Air Show (JAS), pesertanya lokal. Kalau sekarang sudah internasional, sehingga kami bisa mendatangkan atlet dari 10 negara,” jelasnya.
JIAS 2017 menampilkan atraksi terjun payung, terbang lintas microlight banner, aeromodelling, penerbangan massal chuck glidder, solo aerobatic ptts 2C, the jupiters dipslay, pegasus heli aerobatic team, joyflight microlight, festival paralayang, lomba gantolle, lomba paramotor, dan demo paramotor. (*/Rf)