InfoPenerbangan,- PT Garuda Indonesia (Persero) akan melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement senilai Rp 5,18 triliun pada Rabu, 28 Desember 2022. Sedangkan hasil pelaksanaan private placement akan diumumkan pada Jumat, 30 Desember 2022.
Private placement ini terkait dua hal, pertama, konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1 triliun menjadi 5.102.040.816 saham atau 5,1 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp196 per saham.
Kedua, konversi utang para kreditur sesuai daftarnya, dengan total saham baru yang diterbitkan sebanyak 21.329.763.265 lembar saham atau 21,32 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp196.
Mengacu pada harga pelaksanaan Rp196 per saham, dan total saham baru dari private placement ini sebanyak 26,42 miliar, maka total nilai transaksi akan sekitar Rp5,18 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, GIAA bakal mengonversi utang 92 kreditur menjadi saham total sebanyak 18,94 miliar saham baru, pemegang sukuk global sebanyak 167 entitas menjadi 1,75 miliar saham baru, kreditur dengan informasi tidak lengkap sebanyak 107 perusahaan menjadi 3,92 miliar saham baru, serta pemegang sukuk yang informasinya tidak lengkap sebanyak 40 entitas menjadi 233,75 juta saham baru.
Private placement menjadi aksi korporasi pada akhir tahun ini, dan merupakan bagian dari restrukturisasi. Pada hari Selasa, 21 Desember 2022 kemarin, GIAA baru saja menyelesaikan aksi rights issue guna mengantongi Penambahan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun dari pemerintah. (*)