InfoPenerbangan,- Bandara Changi Singapura, akan menjadi pusat distribusi vaksin virus Covid-19 untuk Asia Tenggara.
Singapura kini tengah meningkatkan kapasitas pendinginnya dan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Changi Ready Task Force untuk mengawasi proyek tersebut.
Dikutip dari Nikkei Asia “Changi akan berfungsi sebagai pusat pengiriman vaksin yang berasal dari wilayah seperti AS dan Eropa. Dua vaksin yang segera dipasarkan membutuhkan suhu yang sangat dingin untuk penyimpanannya. Vaksin Pfizer dan BioNTech harus disimpan pada suhu minus 70° C, sedangkan vaksin yang dikembangkan Moderna juga harus disimpan pada suhu minus 20° C,”
Sejauh ini bandara terbaik di dunia itu memiliki gudang yang mampu menampung produk dalam suhu serendah minus 25 Celcius. Gudang tersebut mencakup total 9.000 meter persegi, dan mereka dapat memproses 375.000 ton produk penyimpanan dingin setiap tahun.
“Selama bertahun-tahun, Bandara Changi telah membangun rekam jejak yang kuat dalam penanganan farmasi melalui udara, dari melayani sektor manufaktur farmasi Singapura. Kami memiliki infrastruktur dan kemampuan penanganan rantai dingin yang baik,” ucap Direktur Industri Penerbangan CAAS, Ho Yuen Sang dalam konferensi pers di Bandara Changi.
“Kami tidak hanya dapat menangani pengiriman vaksin ke Singapura untuk kebutuhan kami sendiri, tetapi juga pengiriman ke Singapura untuk didistribusikan ke seluruh wilayah,” lanjutnya.
Menurut Changi Airport Group, vaksin tersebut akan didistribusikan ke Asia Tenggara dan Oseania.
Faktanya, Changi telah berkembang menjadi pusat Asia yang menghubungkan wisatawan Barat dan Asia ke negara penjuru dunia.
Sayangnya, pandemi menyebabkan seluruh dunia memberlakukan kontrol perbatasan yang berdampak pada lalu lintas penumpang turun sejak Maret lalu.
Pengiriman kargo vaksin akan membantu menopang industri penerbangan lokal yang tertekan oleh kurangnya lalu lintas udara menyusul penutupan perbatasan untuk membendung penyebaran pandemi.
“Setelah vaksin didistribusikan, perjalanan udara akan pulih kembali, yang akan mengarah pada pemulihan lalu lintas penumpang,” pungkas Direktur Pelaksana Changi Airport Group, Lim Ching Kiat.