InfoPenerbangan,- Jelang puasa dan libur lebaran di tahun ini, Citilink Indonesia melihat masih akan terjadi penurunan permintaan pada libur lebaran. Hal ini sehubungan dengan adanya larangan mudik oleh pemerintah selama periode 6-17 Mei 2021. Namun demikian, Citilink tetap optimis di tahun ini pasar penerbangan domestik diperkirakan akan kembali tumbuh sebesar 30% dibanding tahun 2020.
Juliandra, Direktur Utama Citilink Indonesia menjelaskan periode lebaran justru merupakan momentum setiap tahunnya untuk maskapai penerbangan domestik dalam meraih pendapatan. Hal ini dikarenakan penerbangan adalah bisnis yang bersifat seasonal, di mana maskapai menantikan momen saat demand naik yang salah satunya adalah periode lebaran.
“Dengan adanya larangan mudik dari Pemerintah maka Citilink harus mengubah road map pendapatan di tahun ini dan menyesuaikan kembali sebaran rencana biaya,” kata Juliandra saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/3).
Ia menambahkan, pada periode libur Lebaran 2021 ini juga diperkirakan tidak ada penambahan kapasitas penerbangan, namun demikian Citilink akan menerapkan beberapa strategi diantaranya yakni capacity–follow–demand.
Strategi tersebut yakni dimana kapasitas penerbangan akan disesuaikan dengan perkiraan demand yang ada akibat adanya pelarangan mudik ini namun tetap dapat mengakomodir penumpang yang mendesak harus melakukan perjalanan selama periode tersebut.
Sayangnya ia belum menyebutkan berapa kira-kira penurunan permintaan yang akan terjadi pada momen libur lebaran tahun ini. Namun demikian, Citilink berupaya untuk menggenjot pengiriman barang lewat angkutan kargo. Bahkan ia memprediksikan jelang libur lebaran tahun ini akan mengalami kenaikan sebesar 15% untuk angkutan kargo.
Adapun, ia juga melihat pertumbuhan pasar penerbangan domestik di tahun 2021 diproyeksikan akan mulai menunjukkan tren meningkat secara bertahap seiring dengan dimulainya distribusi vaksin Covid-19 untuk masyarakat. “Hal ini juga didorong oleh naiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berdampak pada peningkatan mobilitas masyarakat dalam bentuk perjalanan bisnis dan perjalanan wisata,” ujarnya.
Selain itu juga adanya dukungan program pengembangan wisata oleh pemerintah yang juga diperkirakan akan mampu mendorong masyarakat untuk berwisata ke tujuan wisata domestik. (*)