infopenerbangan.com – Warga yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Adat (LMA) memblokade akses di bandar udara (bandara) Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papu, Sabtu (18/11). Dalam aksinya itu mereka melakukan pembakaran ban di apron bandara, sehingga membuat penerbangan di bandara dihentikan.
Aksi tersebut dilakukan warga mulai sekitar 06.00 WIT, setelah itu aparat TNI dan Polri bersama anggota DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang Maria Dilam serta pihak otoritas bandara melakukan mediasi, hingga akhirnya warga bersedia untuk membuka kembali bandara.
Berdasarkan informasi yang di himpun Infopenerbangan.com, warga hanya mengizinkan bandara dibuka sampai pukul 15.00 WIT, setelah itu mereka akan melakukan blokade lagi. Namun, sekitar pukul 10.00 WIT, tiba-ada tiba 30 orang membawa membawa busur dan anak panah bergabung dengan warga.
“Benar untuk sementara operasi penerbangan lumpuh total di sini,” ujar Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Juliarman E.P. Pasaribu, seperti dikutip dari kompas.com.
Sementara itu pimpinan LMA Anton Uropmabin menyebutkan, aksi yang dilakukan sekitar pukul 06.00 WIT tersebut sebagai protes kepada pemerintah atas pergantian hak ulayat tanah atas bandara ini.
“Bukan hanya itu, kami juga mempertanyakan pembagian dana desa yang tidak sesuai dengan aturan, hingga mengakibatkan beberapa pejabat di lingkungan pemda dijadikan tersangka korupsi,” pungkas Anton.(Eky Fajrin)
