Infopenerbangan,- Badan Administrasi Keselamatan Penerbangan milik Mexico sedang melakukan penyelidikan terhadap sebuah pesawat jenis Boeing 737 yang diduga menabrak sebuah drone saat pesawat mendekati tujuannya di Tijuana, Meksiko, di perbatasan AS.
Beberapa gambar di media lokal menunjukkan kerusakan besar pada hidung 737-800, yang beroperasi pada hari Rabu dari Guadalajara. Dalam rekaman kabin, anggota kru mengatakan bahwa mereka mendengar “dentuman keras” dan meminta menara kontrol untuk memeriksa apakah hidungnya rusak. Tabrakan terjadi sesaat sebelum mendarat.
“Penyebab pastinya sedang diselidiki, pesawat mendarat dengan normal dan keselamatan penumpang tidak pernah diabaikan,” kata Aeromexico dalam sebuah pernyataan.
Drone memicu kekhawatiran akan meningkatnya penggunaan pesawat yang tidak berawak sangat membahayakan pesawat yang dipenuhi penumpang.
Avión de Aeroméxico choca con dron en #Tijuana https://t.co/5ffb6yCDCy pic.twitter.com/KyB9eyZncw
— Milenio.com (@Milenio) December 13, 2018
Sementara sebagian besar negara melarang drone terbang di jalur yang dilewati pesawat, sebab drone tidak dapat dilacak radar, sehingga sulit bagi pihak berwenang untuk menegakkan aturan. Selain itu, banyak pengguna yang tidak tahu aturannya atau tidak mengikutinya.
Administrasi Penerbangan Federal AS telah mencatat peningkatan dramatis dalam jumlah laporan keamanan yang melibatkan drone dalam beberapa tahun terakhir dan kelompok industri maskapai penerbangan awal tahun ini menyerukan kepada pemerintah untuk memperketat peraturan setelah sebuah video dirilis menunjukkan drone tersebut terbang dekat dengan pesawat di Las Vegas. Dilaporkan ada sekitar 6.000 drone yang terlihat oleh pilot serta beberapa di antaranya dilihat oleh awak pesawat hingga Juni, menurut data FAA.
Dalam sebuah studi 2017 berdasarkan model komputerisasi, FAA menyimpulkan bahwa drone akan menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada burung dengan ukuran yang sama karena mengandung bagian-bagian logam. (*)