Pergantian kepemimpinan pada suatu institusi memang lumrah terjadi, dengan tujuan untuk penyegaran di struktur kepengurusan agar program-program tetap berjalan maksimal sesuai harapan.
Namun tidak demikian yang terjadi di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) di Medan, sejumlah karyawan mengaku resah karena belum genap 100 hari kepemimpinan Pak Gandos yang sebelumnya menggantikan Pak Asri, kini sudah mesti kembali menyerahkan tongkat kepemimpinan estafet ke Pak Rajoki.
Alih-alih memaksimalkan program-program di ATKP, justru saat ini yang terjadi adalah kendala keuangan yang menyebabkan sejumlah pembayaran tersendat. “pembayaran instruktur tersendat, begitu juga untuk karyawan outsorcing seperti cleaning servic, satpam yang tertunda 1 bulan” ungkap Sukri Humas ATKP.
Meski proses belajar mengajar masih berjalan seperti biasa, namun kepemimpinan yang hingga saat ini masih kosong (belum hadir di tempat) diakui menjadi penyebab dari resahnya sejumlah karywan di tempat tersebut. “sebenarnya sudah 3 bulan ini kami resah, namun puncaknya ya 1 minggu ini. Kita kerja dituntut maksimal, namun jika ada kendala seperti ini kebawahnya akan tersendat,”tambah Sukri.
ATKP Medan yang saat ini memiliki 3 jurusan dengan sekitar 300 siswanya berharap persoalan ini cepat selesai. Sukri menambahkan dalam penjelasan melalui sambungan telepon, “ada sesuatu yang mungkin tidak beres, tapi kami berharap persoalan ini cepat selesai”.
(Eky/Foto: wikimedia)