Infopenerbangan – Beberapa waktu lalu sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Garuda Indonesia menutup sementara rute dari dan ke China akibat penyebaran virus corona.
Garuda juga mengurangi secara drastis rute penerbangan dari Denapsar ke Hong Kong dan saat ini hanya memiliki rute Jakarta-Hong Kong. Begitu pula rute penerbangan ke Singapura dipangkas dari 10 penerbangan menjadi tinggal 3 penerbangan per hari.
Untuk itu, Garuda mencari rute-rute baru untuk menggantikan rute yang ditutup tersebut. Maskapai pelat merah ini akan meluncurkan tujuh rute internasional baru, sebagai pengganti rute yang ditutup sementara.
“Untuk menanggapi situasi tersebut, Garuda memperkenalkan rute baru sebagai pengganti penutupan rute akibat corona, dengan harapan rute-rute tersebut kami bisa pertahankan dan tidak terimplikasi corona, khususnya rute-rute dari Denpasar,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Kamis (27/2/2020).
Rute-rute internasional baru yang dibuka antara lain Denpasar-Mumbai, Denpasar-Delhi, Denpasar-Brisbane, Denpasar-Kuala Lumpur, Denpasar-Bangkok, Denpasar-Dili dan Denpasar-Taipei.
Menurut Irfan, dampak dari virus corona menurunkan pendapatan perusahaan secara signifikan karena rute dari dan ke China ditutup. Ditambah lagi pelarangan terbang ke Arab Saudi, termasuk penerbangan umrah ada dua penerbangan ke Madinah serta dua penerbangan ke Jeddah dalam sehari, dengan masing-masing menggunakan pesawat berbadan besar.
Sementara dari sisi kinerja keuangan, Garuda harus menghadapi pinjaman yang akan jatuh tempo. Kondisi tersebut juga berpengaruh ke sumber daya manusia (SDM) di mana sejumlah karyawan harus mengalami mutasi.
“Tentu karyawan akan kami alokasi untuk tempat-tempat yang mereka bisa kontribusi lebih baik. Ini memang melelahkan, pukulan beruntun tapi kami percaya bahwa ada jalan,” jelasnya. (*)
Breaking News: Yogyakarta Internasional Airport Maret Beroperasi.