Infopenerbangan – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah mengkaji seluruh rute penerbangan yang dianggap tak mendatangkan profit. Salah satu yang menjadi kajian yakni penerbangan ke London, hal ini bagian untuk meningkatkan profitabilitas dalam enam bulan ke depan untuk memulihkan kerugian perusahaan.
Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S Butarbutar mengatakan London sedang dikaji karena tingkat isiannya yakni 60-65 persen rata-rata pulang pergi. Sementara, kata dia, tingkat isian yang mendatangkan profit berada pada angka 70-85 persen.
Menurut dia, kajian yang tengah dirundingkan yakni terkait dengan frekuensi penerbangan. Dia belum memastikan apakah nantinya akan ada pengurangan jadwal, misalnya dari yang biasanya lima kali dalam seminggu, menjadi tiga kali. Selain London, ada juga penerbangan ke Amsterdam.
“Dikaji semuanya untuk memperoleh profit lebih banyak. Sebenarnya kalau London dikurangi, itu dari mana yang ditingkatkan apakah dari Amsterdam ke London apakah dari Singapura ke London dinaikkan,” tandas Benny. (*/Rf)