Infopenerbangan,- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan fokus untuk mengembangkan penerbangan dengan biaya rendah atau low cost flight karena dianggap memberikan pendapatan yang lebih besar bagi perseroan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengatakan salah satu maskapai penerbangan yang akan dikembangkan dan diharapkan akan mengalami revenue yang lebih tinggi di penerbangan berbiaya rendah adalah maskapai Citilink Indonesia.
“Pengembangan penerbangan domestik dari GIAA lebih tinggi dari maskapai Citilink dibandingkan dengan maskapai Garuda Indonesia,” kata Pahala di Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Pahala mengatakan sebesar 70 persen total frekuensi penerbangan domestik di Indonesia merupakan penerbangan dengan waktu maksimal dua jam atau kurang lebih 1,5 jam. Pertimbangan tersebut mendorong perusahaan untuk mengembangkan anak usahanya, Citilink Indonesia.
Dalam tiga hingga empat tahun ke depan, perseroan akan menambah jumlah armada pesawat milik perseroan hingga ke angka 235 armada dari jumlah sat ini 189 armada, dengan penambahan jumlah armada terbanyak di maskapai Citilink.
“Dari besarnya low cost segment dan naiknya jumlah trafic hingga 12%-14% tentunya pengembangan market domestik akan dilakukan dari penambahan penerbangan citilink,” kata Pahala. (*/NP)