Infopenerbangan – Susi Air mulai hari ini, Kamis (31/12) menghentikan pelayanan penerbangan bersubsidi rute Muara Teweh-Palangkaraya, karena lontrak kerja samanya telah berakhir.
Sebelumnya, Susi Air melayani rute penerbangan perintis yang menghubungkan antara Muara Teweh di Kabupaten Barito Utara dengan Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah dengan frekuensi sebanyak tiga kali seminggu. Penerbangan Susi Air ini mendapatkan subsidi dari Kementerian Perhubungan menggunakan dana APBN.
Susi Air melakukan penerbangan Muara Teweh-Palangkaraya setiap hari Rabu, Jumat, dan Minggu menggunakan pesawat Cessna 208B Grand Caravan yang berkapasitas 12 kursi.
Selain rute Muara Teweh-Palangkaraya, Susi Air juga melayani rute penerbangan reguler Muara Teweh-Banjarmasin dan Muara Teweh-Balikpapan dengan frekuensi satu kali dalam sehari. Namun, kedua rute penerbangan tersebut tidak bersubsidi.
“Hari ini penerbangan terakhir Muara Teweh-Palangkaraya karena kontrak kerja sama subsidi tahun 2015 telah berakhir,” kata petugas Bandara Udara Beringin Muara Teweh, Akhmad Sidik, dikutip dari okezone.com.
“Belum diketahui siapa pemenang tender penerbangan bersubsidi di Kalteng tahun depan, karena belum menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Diperkirakan penerbangan bersubsidi akan beroperasi lagi pada Maret 2016,” katanya.
Penghentian penerbangan Susi Air ini tentunya sangat dirasakan oleh pengguna jasa khususnya warga di Kabupaten Barito Utara yang terletak di pedalaman Kalteng.
“Kalau kita menggunakan angkutan darat, jarak tempuh ke Palangka Raya relatif lama sekitar 7 jam dan ke Banjarmasin mencapai sembilan jam. Kami mengharapkan Pemkab Barito Utara bisa mengalokasikan dana subsidi penerbangan baik didanai APBD kabupaten maupun APBN sehingga dengan tiket murah sangat membantu warga,” kata Yaser Arapat sa;ah seorang warga Barito Utara.