Infopenerbangan,- Maskapai penerbangan Qantas Airways asal Australia ini akan hentikan penerbangan Internasional sampai pertengahan tahun 2021 mendatang.
Keputusan dihentikannya penerbangan Internasional ini akibat kerugian yang terus dialami hingga saat ini mecapai AU$ 4 miliar setara dengan US$ 2,9 miliar atau setara dengan Rp 42,63 triliun.
Pada bulan Juni, Qantas Airlines melaporkan laba sebelum [ajak sebesar AU$ 124 juta (US$ 89 juta), lalu turun menjadi 90,6% dari pembukuan pada setahun yaitu sebesar AU$ 1,33 miliar.
Alan Joyce selaku Kepala Eksekutif Qantas mengatakan, rute Internasional tidak akan dibuka sampai pertengahan tahun 2021 dan layanan AS mungkin tergantung pada vaksin covid-19 yang tersedia.
Rute penerbangan Internasional akan dibuka kembali di setiap Negara tergantung pada penyebarang virus covid-19 ini.
Joyce juga memberi contoh,” Selandia Baru adalah contoh nyata yang berpotensi membuka relatif cepat dibandingkan dengan negara lain di seluruh dunia. AS dengan tingkat prevalensi di sana, mungkin akan membutuhkan waktu. Mungkin perlu vaksin sebelum kita bisa melihat itu terjadi,”.
“Kami berpotensi melihat vaksin pada pertengahan atau akhir tahun depan dan negara-negara seperti AS mungkin menjadi negara pertama yang menggunakan vaksin itu secara luas, sehingga itu bisa berarti bahwa AS dilihat sebagai pasar pada akhir tahun 2021,” tambahnya.
Joyce juga mengatakan tahun ini adalah tahun yang paling berat untuk industri penerbangan dalam sejarah. Namun Joyce mengklaim Qantas berada dalam posisi diamana keuangan yang lebih baik daripada maskapai lainnya untuk bertahan dari pandemic covid-19 ini.
