Infopenerbangan,- Di paruh kedua tahun ini maskapai penerbangan memperingatkan bahwa industri yang kena dampak virus covid-19 akan kembali membakar uang tunai hingga US$ 77 miliar.

Industri penerbangan pun meminta pemerintah untuk menggulirkan kembali program tunjangan upah.

Brian Pearce selaku Kepala Ekonom di Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), Selasa (6/10), “Masalahnya yang saat ini di alami sekarang adalah bantuan, terutama subsidi upah mulai ditarik,”

Maskapai telah menghabiskan tunai senilai $ 51 miliar selama kuartal kedua karena pandemi Covid-19 membuat perjalanan global hampir terhenti

Program dukungan upah juga menurun di Eropa dan tempat lain dan untuk meningkatkan 32.000 pekerja maskapai penerbangan asal Amerika Serikat (AS) mulai cuti bekerja di tengah memudarnya harapan untuk paket bantuan data federal yang baru.

Selain itu, IATA memperingatkan kebangkrutan maskapai penerbangan lebih lanjut di musim dingin belahan bumi utara karena jatuhnya pendapatan terus mengecilkan penghematan biaya dan berkurangnya keminatan orang untuk terbang.

Operator rata-rata sekarang memiliki uang tunai untuk operasi 8,5 bulan ke depan, ujar Pearce.

Maskapai mendorong sistem global tes Covid-19 pra-penerbangan untuk menggantikan karantina dan pembatasan perjalanan yang mereka salahkan karena memperburuk keruntuhan perjalanan.

Hal ini dilakukan untuk keselamatan seluruh awak kabin dan penumpang dalam melakukan perjalanan udaran dan mencegah penularan covid-19.