Infopenerbangan – Asosiasi Angkutan Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA), sebuah organisasi internasional yang terdiri dari maskapai-maskapai penerbangan dunia, baru-baru ini mengkoreksi perkiraan pertumbuhan penumpang jangka panjang, menjadi hanya 7 miliar penumpang pertahun dengan tingkat pertumbuhan sebesar 3,8 persen. Sebelumnya IATA memprediksi pertumbuhan jumlah penumpang pada 2034 akan mencapai sekitar 7,4 miliar atau tumbuh 4,1 persen pertahun.

Penurunan prediksi IATA ini akibat adanya kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan China. Hal ini juga sejalan dengan survei pariwisata Cina terbaru yang menyebutkan bahwa Cina berencana akan mengurangi perjalanan dalam dua belas bulan ke depan.

Beberapa harga saham maskapai penerbangan di Asia mengalami penurunan. Japan Airlines (9201.Tokyo) turun 2,3 persen, Singapore Airlines (C6L.SI) turun 2,2 persen, Cathay Pacific (293.Hong Kong) merosot 5,1 persen, China Southern Airlines (1055.Hong Kong) turun 2,4 persen, dan Air China (753.Hong Kong) turun 2,1 persen.

Saham Garuda Indonesia (GIAA.JK) sendiri per 27/11 lalu juga mengalami sedikit penurunan yaitu turun sebesar 2,28 persen atau menjadi Rp. 300 per lembar saham.  (Glh)